SOLO — Tradisi Sekaten Keraton Solo secara resmi dibuka dengan mulai ditabuhnya dua perangkat gamelan pusaka milik keraton. Pemukulan pertama gamelan Kiai Guntur Madu dan Kiai Guntur Sari dilakukan pada Kamis (17/1/2013) pukul 14.00 WIB di halaman Masjid Agung Solo.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
Gamelan peninggalan Kerajaan Demak tersebut akan ditabuh setiap hari hingga puncak Sekaten pada pelaksanaan Gerebek Mulud satu pekan lagi. Gendhing yang pertama kali dilagukan adalah Rambu dan Rangkung.
Ratusan warga yang telah menunggu di sekitar kompleks Masjid Agung semenjak pagi langsung merangsek begitu gamelan bertalu. Warga langsung berebut janur kuning penghias bangsal pradangga, panggung tempat gamelan. Dalam hitungan detik, hiasan tersebut ludes.
“Saya rela merebut janur untuk keselamatan diri. Nantinya janur itu saya tanam untuk ditanam di sawah agar tidak dimakan hama,” papar pengunjung Umiyati, 45, warga Wonosari, Klaten, saat dijumpai Solopos.com, di lokasi.