Soloraya
Selasa, 14 Januari 2014 - 18:31 WIB

SEKATEN 2014 : Ribuan Warga Perebutkan Gunungan

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gunungan Sekaten 2014 diperebutkan ribuan warga, Selasa (14/1/2014). (JIBI/Solopos/Dok)

Solopos.com, SOLO—Rangkaian Sekaten 2014, Selasa (14/1/2014) dilangsungkan Gerebek Mulud. Ribuan warga merebutkan gunungan sekaten dalam puncak perayaan muludan atau Grebekan di halaman Masjid Agung, Selasa (14/1).

Gunungan Sekaten 2014, diarak abdi dalem Keraton Solo, Selasa (14/1/2014). (Alfian G/JIBI/Solopos)

Advertisement

Berdasarkan pantauan Solopos.com di lokasi, sebelum acara gunungan sekaten dimulai, masyarakat sudah memenuhi depan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat sekitar pukul 07.30 WIB. Mereka menunggu acara puncak gunungan Sekaten di depan Masjid Agung.

Salah satu pengunjung asal Klaten, Hariyadi, 47, mengungkapkan, berangkat dari rumah sejak subuh ingin menyaksikan gunungan sekaten. “Saya berangkat ke sini bersama keluarga,” ucap dia.

Menurut dia, gunungan sekaten dapat membawa berkah. Pasalnya, sebelum dibagikan gunungannya didoakan terlebih dahulu. “Namun susah ngambilnya karena diperebutkan banyak orang, saya hanya mendapat segelintir wortel dan lombok merah,” ungkap Hariyadi.

Advertisement

Lebih lanjut, imbuh dia, hasil ini akan ditandur di sawah biar panen padi melimpah. Dia mengaku khasiat gunungan sekaten sudah terbukti di panen sebelumnya.

Adapun, Sumarsono, 50, warga asal Baki, Sukoharjo, mempercayai gunungan sekaten dapat menyembuhkan segala penyakit. “Saya mendapat dua telur asin dan timun, nanti saya berikan kepada nenek yang sakit,” katanya.

Dia menyatakan tahun ini masyarakat yang datang lebih banyak daripada tahun lalu. Pasalnya, halaman masjid penuh sekali. “Saya hampir tak bisa bergerak di dalam, dulu orang yang datang tak sebanyak ini,” pungkas dia.

Advertisement

Terpisah, Pengageng III Museum dan Pariwisata Keraton Kasunanan Surakarta, Kanjeng Pangeran (KP) Satriyo Hadinagoro, 67, mengatakan, antusias masyarakat tahun ini luar biasa. Acara belum dimulai masyarakat sudah memenuhi halaman keraton. “Masyarakat yang datang ribuan, ” ucap dia, Selasa.

Dijelaskan dia, ribuan masyarakat dari berbagai daerah di sekitar Kota Solo berkumpul menunggu datangnya iring-iringan gunungan Grebeg Mulud yang dikirab dari keraton menuju masjid. Setelah gongso sekaten, prajurit yang mengawal empat gunungan tersebut. Gamelan Kyai Guntur Madu pun diusung mengiringi di belakangnya.

“Setelah sampai di depan masjid gunungannya didoakan, tetapi doanya belum selesai masyarakat sudah berebut,” terang dia.

Dia mengungkapkan, pengunjung tidak hanya dari orang desa, tetapi golongan menengah ke atas. “Tadi pagi saya banyak menemui orang dari kalangan berbeda-beda, sekarang sekaten mulai digandrungi  kembali, dukungan masyarakat diperlukan untuk nguri-uri budaya adat jawa ini,” ungkap dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif