SOLOPOS.COM - Petugas Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Solo menunjukkan bekas saluran pembuangan toilet sementara yang ditinggalkan penyewa Pasar Malam Sekaten 2015 di pelataran Benteng Vastenburg Solo, Selasa (5/1/2016) siang. Sejumlah vegetasi yang tumbuh di pelataran taman tersebut turut rusak akibat terpapar solar dan tertutup tenda pasar malam. (Mahardini Nur Afifah/JIBI/Solopos)

Sekaten 2015 menyisakan banyak kerusakan di taman Benteng Vastenburg.

Solopos.com, SOLO — Taman di pelataran Benteng Vastenburg rusak selepas penyelenggaraan pasar malam Sekaten 2015 selama kurang lebih 23 hari.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Pantauan , Selasa (5/1/2016), pelataran Benteng Vastenburg telah bersih dari anjungan pedagang pasar malam Sekaten 2015. Vegetasi rumput yang tumbuh di seputar taman rusak karena tertutup tenda lapak pedagang.

Di sejumlah lokasi juga ditemukan bekas solar yang digunakan untuk menggerakkan wahana hiburan. Selain itu, penyewa lapak pasar malam juga tidak membersihkan bekas saluran pembuangan toilet sementara yang dialirkan ke parit Benteng Vastenburg.

Petugas kebersihan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Solo, Andriansyah, 31, mengatakan dibutuhkan waktu enam jam lebih untuk memungut sisa-sisa sampah yang ada di taman pelataran Benteng Vastenburg sebelah barat.

“Saya sudah di sini sejak pukul 04.30 WIB. Sampah plastik dan bekas bronjong banyak sekali,” terangnya.

Staf Kebersihan DKP Solo, Bambang Kusumo, mengungkapkan pasar malam Sekaten 2015 menyisakan sampah sebanyak tiga mobil pengangkut sampah dan satu mobil kontainer sampah.

“Sampahnya banyak sekali yang masih tertinggal. 16 petugas kami turunkan hari ini untuk membersihkan sisa sampah di sini,” papar dia.

Bambang menyayangkan rusaknya vegetasi yang tumbuh di kompleks taman Benteng Vastenburg pascapenyelenggaraan Sekaten 2015.

“Rumput di sini mati semua karena tertutup tenda. Taman trotoar di sekitar sini tanamannya juga mati terinjak-injak. Selain itu ditemukan banyak sampah di sekitar pot pedestrian. Bekas solar yang dibuang di rerumputan itu juga sulit ditanami kembali. Harus menunggu kering dulu dan diuruk,” ungkap dia.

Selain rusaknya sejumlah vegetasi dan banyaknya sisa sampah, Bambang membeberkan pihaknya juga menemukan bekas saluran pembuangan toilet sementara yang terbengkalai ditinggalkan penyewa lahan.

“Toilet sebenarnya tidak boleh dibangun sembarangan di sekitar bangunan cagar budaya seperti itu. Apalagi saluran pembuangannya dialirkan ke parit. Kami sudah menyediakan toilet portabel gratis yang dijaga petugas,” beber dia.

Menurut Bambang, taman di pelataran Benteng Vastenburg rentan rusak apabila digunakan untuk jangka panjang seperti Sekaten.

“Ideal acara seperti Sekaten dibatasi. Taman ini lebih cocok untuk ruang publik atau hutan kota. Kalau ada acara di sini cukup satu atau tiga hari saja. Tidak sebulan seperti ini,” keluhnya.

Bambang menyarankan ke depan penyelenggaraan pasar malam Sekaten dipindah ke lokasi lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya