SOLOPOS.COM - Sekda Solo Budi Murtono (Istimewa/Dokumentasi Pemkot Solo)

Solopos.com, SOLO–Pemkot Solo menggelar rapat koordinasi membahas peredaran dan larangan konsumsi olahan daging anjing di Solo. Hal ini untuk melindungi masyarakat lantaran daging anjing tidak layak dikonsumsi. Rapat tersebut digelar di Balai Kota Solo, Selasa (16/1/2024).

Rapat dihadiri sejumlah perwakilan organisasi perangkat daerah (OPD) dan dipimpin langsung Sekda Solo, Budi Murtono. Rapat berlangsung selama dua jam mulai pukul 13.00 WIB-15.00 WIB.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Sekda Solo, Budi Murtono mengatakan pembahasan dititikberatkan pada upaya melindungi masyarakat agar tidak mengonsumsi daging anjing karena bukan hewan ternak dan bahan pangan. Namun demikian, aturan yang akan dikeluarkan pemerintah hanya bersifat imbauan.

“Jadi masih dikaji, sesuai usulan dari masing-masing OPD. Nanti akan dilaporkan terlebih dahulu ke Pak Wali Kota Solo dan Pak Wakil Wali Kota Solo,” kata dia, Selasa.

Namun demikian, Budi belum bisa memastikan waktu penerbitan surat edaran yang berisi imbauan peredaran daging anjing. Dia masih menunggu hasil kajian dari instansi terkait dan persetujuan dari pimpinan.

“Tidak ada urgensi khusus. Imbauan itu berisi agar masyarakat tidak mengonsumsi daging anjing karena bahan pangan yang tidak aman,” ujar dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispartan KPP) Solo, Eko Nugroho Isbandijarso, mengatakan Pemprov Jateng telah menerbitkan surat edaran yang mengatur pengawasan peredaran daging anjing. Selain itu, pemerintah daerah diminta tidak menerbitkan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) bagi penjual daging anjing.

Di Solo, warung kuliner yang menjual olahan daging anjing sekitar 27 warung. Para pedagang berjualan kuliner olahan daging anjing secara sembunyi-sembunyi.

“Kami baru sebatas mengedukasi dan sosialisasi agar para pedagang beralih berjualan kuliner olahan daging pangan. Namun, karena jumlah pelanggan cukup banyak maka warung kuliner olahan daging anjing tetap bertahan hingga sekarang,” papar dia.

Daging anjing yang diolah di warung kuliner berasal dari Jawa Barat seperti Subang, Garut, dan Tasikmalaya. Menurut Eko, keberadaan warung kuliner olahan daging anjing sangat bergantung pada pasokan dari Jawa Barat. Apabila tidak ada pasokan, sebagian warung kuliner olahan daging anjing bakal tutup.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya