Soloraya
Rabu, 4 November 2020 - 21:02 WIB

Sekeluarga Di Jebres Solo Tolak Uji Swab Meski Jadi Kontak Erat Pasien Meninggal Positif Covid-19

Mariyana Ricky P.d  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi uji swab. (Freepik)

Solopos.com, SOLO -- Satu keluarga warga Kelurahan/Kecamatan Jebres, Solo, menolak uji swab meskipun berstatus kontak dekat dan erat pasien meninggal yang positif Covid-19.

Mereka menolak uji swab namun bersedia menjalani karantina mandiri. Satuan Petugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Solo juga tak bisa memaksa apabila warga menolak uji swab.

Advertisement

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan kasus induk bermula dari seorang perempuan berumur 51 yang meninggal dunia pada Jumat (30/10/2020).

Rudy Bakal Pimpin Rombongan Gibran-Teguh Saat Debat Publik Perdana Pilkada Solo?

Advertisement

Rudy Bakal Pimpin Rombongan Gibran-Teguh Saat Debat Publik Perdana Pilkada Solo?

Perempuan Jebres yang meninggal itu berstatus pasien suspek yang naik kelas jadi kasus konfirmasi positif Covid-19 berdasar uji swab. Selang dua hari kemudian, ibu dari perempuan itu menyusul meninggal dunia.

Warga lansia berumur 71 tahun itu meninggal saat menjalani karantina mandiri pada Senin (2/11/2020). “Iya, enggak mau swab. Sebenarnya, kami sudah mewanti-wanti keluarga kalau ada apa-apa untuk menghubungi kami. Tapi, kemudian kami mendapat kabar meninggal itu,” katanya kepada Solopos.com, Rabu (4/11/2020).

Advertisement

RSUD Ngipang Solo Buka 94 Lowongan TKPK, Berminat?

Seluruh keluarga asal Jebres yang sempat berkontak dengan pasien positif Covid-19 tidak bergejala sehingga boleh menjalani karantina mandiri tanpa uji swab.

“Kami minta Jogo Tonggo yang aktif mengawasi karena enggak semua menjadi tanggung jawab petugas kesehatan,” ucapnya.

Advertisement

Kasus Meninggal Dunia

Pada sisi lain, kumulatif kasus Covid-19 Kota Bengawan menembus 1.286 pada Rabu ini. Perinciannya, 856 pulang/sembuh, 286 isolasi mandiri, 75 rawat inap, dan 51 meninggal dunia.

Tambahan kasus meninggal dunia pada Rabu adalah pria umur 50 tahun asal Kelurahan Jagalan. Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19, Ahyani, mengatakan ada tambahan 13 kasus positif baru pada Rabu.

Tertinggi Di Sukoharjo, Angka Kesembuhan Covid-19 Pada Bayi Capai 86,7 Persen

Advertisement

Perinciannya, tujuh pasien suspek naik kelas dan enam kasus dari uji swab mandiri. Domisilinya, masing-masing dua orang dari Sondakan dan Jagalan.

Kemudian masing-masing seorang dari Karangasem, Kepatihan Kulon, Sewu, Mojosongo, Banyuanyar, Tegalharjo, Semanggi, Joyosuran, dan Kadipiro.

Sedangkan catatan kumulatif pasien suspek menyentuh 1.291 orang, dengan perincian 1.198 sembuh, 19 rawat inap (suspek aktif), tiga isolasi mandiri, dan 71 suspek meninggal dunia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif