SOLOPOS.COM - Anak-anak warga Desa Ngasinan, Grogol, Kabupaten Sukoharjo bermain air banjir, Jumat (17/2/2023). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com SUKOHARJO — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sukoharjo terpaksa meliburkan siswa yang sekolahnya kebanjiran, Jumat (17/2/2023). Beberapa wilayah yang kebanjiran adalah Kecamatan Grogol, Kecamatan Mojolaban, dan Kecamatan Weru.

Plt Kepala Disdikbud Sukoharjo, Heru Indarjo, mengatakan siswa di tiga kecamatan itu akan diliburkan hingga banjir surut. Di sisi lain, belum ada sekolah baik SD maupun SMP yang jadi lokasi pengungsian warga terdampak banjir. “Warga mengungsi di  balai desa, kantor kecamatan atau ditanggul,” ujarnya.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Ada dua SMP yang diliburkan yakni SMPN 1 Grogol dan SMPN 2 Gatak. Sedangkan SD yang diliburkan ada 19 sekolah. Sebanyak 13 SD di antaranya ada di Kecamatan Grogol, 4 SD di Kecamatan Weru dan 2 SD di Kecamatan Mojolaban, Selain itu ada 19 PAUD yang juga diliburkan.

Sementara itu, 14 ruangan SMPN 1 Grogol yang terletak di Jl. Ciu, Desa Telukan, Kecamatan Grogol, terendam banjir setinggi paha orang dewasa pada Kamis (16/2/2023) malam. Humas SMPN 1 Grogol, Agus Hariyadi, mengatakan banjir mulai masuk ke lingkungan sekolah sejak Kamis pukul 16.30 WIB.

“Ya tadi sore banjir masuk ke lingkungan sekolah, ada 14 ruang di sisi selatan yang kemasukan air,” kata Agus melalui sambungan telepon, Kamis (16/2/2023) malam.

Beberapa barang elektronik di sekolah itu sudah diamankan. Dia menyebut sepanjang 2023,  SMPN 1 Grogol sudah tiga kali kebanjiran..

Sementara hujan deras dengan durasi lama juga berdampak bagi warga di wilayah Kecamatan Gatak, Sukoharjo. Setidaknya satu Dukuh di Desa Blimbing dan sejumlah rumah di Dukuh Krajan, Desa Krajan, Kecamatan Gatak, banjir.

Wisnu Oktariyanto, 40, warga Dukuh Bedodo RT 001/RW 006 Desa Blimbing, mengatakan banjir mulai masuk ke pemukiman pada Kamis pukul 17.00 WIB. Setidaknya banjir merendam rumah di 4 RT.

Banjir juga merendam di jalan Gawok-Pajang, tepatnya di RT 001/RW 006 Dukuh Bedodo. Meski sudah langganan banjir, menurut Wisnu, banjir kali ini yang terbesar sejak 5 tahun terakhir karena sampai menggenangi jalan Gawok-Pajang. Setiap kali Kabupaten Boyolali diguyur hujan lebat, ia mengatakan wilayahnya pasti banjir.

Sementara itu, warga Dukuh Krajan, Bambang Dwi Prastowo, 43, setidakmya ada 4 rumah di wilayahnya yang terdampak banjir. Ketinggian air di jalan mencapai 80 cm.

Terpisah, Camat Gatak, Tri Wahyudi, mengatakan banjir menerjang jalan Gawok-Pajang sebelah selatan SMPN Gatak kebanjiran. Begitu pula dengan  jalan Gawok-Kartasura tepatnya di sebelah barat stasiun Gawok di Desa Luwang dan Desa Trangsan.

Dia sudah memerintahkan para kepala desa yang wilayahnya dilalui sungai besar untuk memonitor kondisi wilayah masing-masing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya