Soloraya
Kamis, 15 April 2021 - 11:14 WIB

Sekolah di Klaten Ingin Gelar US Tatap Muka, Bupati: Lihat Perkembangan Covid-19 Dulu

Ponco Suseno  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Waspadai sejumlah titik lengah anak tertular Corona saat sekolah dibuka (Freepik)

Solopos.com, KLATEN -- Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten menerima masukan dari sejumlah sekolah yang ingin menyelenggarakan ujian sekolah atau US tahun 2021 secara tatap muka di tengah pandemi Covid-19.

Terkait keinginan sekolah menggelar US secara tatap muka, Bupati Klaten, Sri Mulyani, belum berani memberikan lampu hijau lantaran masih perlu memantau kondisi perkembangan Covid-19 di Kabupaten Bersinar.

Advertisement

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, Disdik Klaten telah menggelar koordinasi dengan sejumlah sekolah via aplikasi zoom, Selasa (13/4/2021). Hasil koordinasi itu disebutkan, berbagai sekolah di Klaten menginginkan dapat melaksanakan US secara tatap muka di tengah pandemi Covid-19.

Baca juga: MKKS SMK Klaten Berharap PTM Diperluas Agar Siswa Bisa Praktik di Sekolah

Advertisement

Baca juga: MKKS SMK Klaten Berharap PTM Diperluas Agar Siswa Bisa Praktik di Sekolah

Sesuai rencana, US tingkat SMP berlangsung 19-24 April 2021. Di Klaten, jumlah SMP negeri mencapai 65 sekolah. Total SMP negeri dan swasta di Klaten mencapai kurang lebih 115 sekolah. Setelah US tingkat SMP, dilanjutkan US tingka SD yang dimulai, 26 April 2021.

"Usulan pelaksanaan US secara tatap muka itu disampaikan kemarin. Kami pun juga sudah menyampaikan ke bupati saat rakor berlangsung kemarin [Selasa, 13/4/2021]. Dari berbagai sekolah memang mengusulkan agar dapat menggelar US secara tatap muka. Setiap sekolah juga sudah siap menaati protokol kesehatan," kata Kepala Disdik Klaten, Wardani Sugiyanto, kepada Solopos.com, Rabu (14/4/2021).

Advertisement

Baca juga: Di Tonggalan Klaten, Warga Dilarang Sajikan Makanan Prasmanan Saat Hajatan

"Saat US tidak ada pembelajaran. Siswa hanya datang untuk mengerjakan soal terus pulang. Nantinya yang masuk hanya kelas IX. Jam masuk akan diatur agar tak ada kerumunan. Guru yang komorbid tak diizinkan masuk. Pengantar/penjemput siswa adalah anggota keluarga. Paling tidak, kami akan usulkan 20-25 sekolah untuk tatap muka. Sedangkan lainnya, bisa dalam jaringan (daring). Ini kan terkait dengan regulasi dan keselamatan di sekolah," katanya.

Kepala SMPN 1 Jogonalan, Endah Sulistyowati, mengatakan di sekolahnya sudah sangat siap menggelar US di sekolah. Selain sudah menyusun SOP, SMPN 1 Jogonalan juga sudah menyiapkan berbagai hal yang diperlukan saat US diperbolehlan di sekolah. Jumlah siswa kelas IX di sekolahnya mencapai 288 siswa.

Advertisement

"Kalau kami menyebutnya US yang dilangsungkan di sekolah. Jadi bukan tatap muka. Ujian itu kan punya nilai lebih. Harus bisa dipertanggungjawabkan. Namanya ujian sekolah, ya dikerjakan di sekolah. Kami sudah menyiapkan SOP protokol kesehatan, menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi standar, serta membikin SOP tambahan. Kami siapkan plan A dan B. Kami akan sosialisasikan ke orangtua juga besok. Yang jelas, jika US di sekolah memang butuh payung hukum yang jelas. Jika tidak disetujui, kami akan lakukan secara daring," katanya.

Baca juga: Muncul Klaster Covid-19 di Ponpes Ngawonggo Klaten, Warga Sekitar Tetap Santuy

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengaku belum dapat memberikan keputusan menyikapi usulan sejumlah sekolah di Disdik Klaten tersebut.

Advertisement

Menyiapkan Plan A dan Plan B

Dia masih ingin mengamati perkembangan kasus Covid-19 di Kabupaten Bersinar.

"Kepala Disdik harus menyiapkan plan A dan plan B. Mungkin semua sekolah di Indonesia minta tatap muka. Mungkin, kondisi sekolah baik-baik saja. Tapi, kondisi guru/peserta didik kan belum tahu pasti. Kami akan melihat kondisi perkembangan Covid-19 seperti apa terlebih dahulu," katanya.

Koordinator Penanganan Kesehatan Satgas PP Covid-19 Klaten, Cahyono Widodo, mengatakan jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten Bersinar masih terus bertambah hingga, Selasa (13/4/2021). Jumlah kumulatif Covid-19 di Klaten mencapai 7.115 kasus.

"Sebanyak 388 orang menjalani perawatan/isolasi mandiri. Sebanyak 6.255 orang dinyataka sembuh. Sebanyak 472 orang meninggal dunia," katanya.

Baca juga: Hari Pertama Ramadan, Seratusan Guru Klaten Disuntik Vaksin Covid-19 Dosis Kedua

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif