Sekolah masih wajibkan pembelian seragam

Karanganyar (Solopos.com) – Sejumlah sekolah ternyata masih mewajibkan pembelian seragam dan perlengkapan sekolah kepada siswa baru. Padahal, Bupati Rina Iriani sudah menyatakan melarang praktik seperti itu.

Ketua Fraksi Partai Demokrat (FPD), Leo Edi Kusumo, kepada wartawan, Kamis (16/6), mengatakan pihaknya masih menemukan sebagian sekolah di Karanganyar yang menjual dan mewajibkan siswa baru untuk membeli perlengkapan penunjang di sekolah tersebut. “Misalnya sekolah di Colomadu, Tasikmadu dan di kecamatan lain yang masih mewajibkan peserta didiknya membeli bahan belajar mandiri, buku pengayaan dan pakaian seragam,” sebutnya.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Pihaknya juga mempertanyakan sejauh mana persiapan Disdikpora melakukan persiapan sistem penerimaan siswa baru secara online. Ini lantaran masih banyak siswa dan sekolah di daerah pinggiran yang belum menguasai teknologi informasi.

Ketua Fraksi PKS DPRD Karanganyar, Joko Tri Susilo, juga menyoroti pelaksanaan penerimaan siswa baru (PSB). Menurut dia, sudah menjadi kebiasaan setiap pelaksanaan PSB terjadi penarikan biaya dan sumbangan yang memberatkan orangtua siswa. “Langkah apa yang telah dilakukan untuk mengatasi hal itu,” tanya.

Sementara itu, Ketua Fraksi Partai Golkar, AW Mulyadi, mengharapkan Disdikpora memberikan petunjuk pelaksana (Juklak) dan petunjuk teknis (Juknis) kepada satuan pendidikan soal PSB. Apalagi PSB Tahun Ajaran 2011/2012 dilakukan dengan sistem online. “Kami juga meminta agar walimurid tidak terlalu dibebani biaya yang memberatkan orangtua siswa,” pintanya.
Ketua Fraksi Persatuan Kebangsaan, Loso, juga meminta tahun ajaran ini tidak ada penarikan biaya terlalu tinggi sehingga membebani orangtua murid.

isw