Soloraya
Selasa, 17 Januari 2023 - 14:31 WIB

Selain Dalem Kepatihan, Nur Harjanto Juga Pemilik Dalem Doyoatmojo

Newswire  /  Ahmad Mufid Aryono  /  Kurniawan  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pemilik Dalem Doyoatmojo, Nur Harjanto atau Nur Daging saat menemui Ketua DPD La Nyalla Mattaliti, ketika akan menghadiri pernikahan Kaesang-Erina, Desember lalu. (Istimewa/dpd.go.id)

Solopos.com, SOLO–Pengusaha asal Solo Nur Harjanto atau akrab disapa Nur Daging ternyata juga pemilik Dalem Doyoatmojo. Dalem ini berlokasi di  Jl. Slamet Riyadi, Solo, atau barat pertigaan Stadion Sriwedari Solo.

Rumah yang dulunya sering berpindah-pindah kepemilikan dan pernah menjadi markas Kodim Solo itu, kini telah dimiliki Nur Daging sejak 2004.

Advertisement

Dikutip Solopos.com, dari laman dpd.go.id, Selasa (17/1/2023), Dalem Doyoatmojo pernah disinggahi pimpinan dan senator Dewan Perwakilan Daerah (DPD) saat menghadiri pernikahan putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep dan Erina Gudono, Desember tahun lalu,

Saat itu, Kehadiran Ketua DPD La Nyalla Mattaliti disambut langsung pemilik, Nur Harjanto.

Advertisement

Saat itu, Kehadiran Ketua DPD La Nyalla Mattaliti disambut langsung pemilik, Nur Harjanto.

“Sangat senang saya dikunjungi Ketua DPD. Lengkap sudah petinggi-petinggi negara ini datang ke rumah saya ini,” kata Nur saat menyambut Ketua DPD RI bersama rombongan seperti dilansir laman resmi dpd.go.id.

Rumah Dalem Doyoatmojo sangat artistik. Bangunan kuno ini diketahui selalu berpindah-pindah kepemilikan. Awalnya, rumah erat dengan Loji Gandrung sebagai rumah komandan pasukan Belanda dan Benteng Vastenburg sebagai pusat pertahanan tentara Belanda di wilayah Solo pada tempo dulu.

Advertisement

Bangunan Belanda tersebut memiliki nuansa sisa bangunan Zaman Romantik di Eropa abad ke-18.

“Kekuatan, detail dan keindahan bangunan tersebut pada lengkung-lengkung. Dinding pun semua lukisan, bukan wallpaper. Banyak yang sudah mau membeli rumah ini, tapi saya tidak mau, nanti negara kita lupakan sejarah dan benda-benda bersejarah,” kata Nur Harjanto.

Rancangan bangunan ditandai dengan dinding bagian bawah dilapisi batu kali, pilar yang kokoh menonjol pada pintu masuk serta pada samping-samping pintu.

Advertisement

Kanopi terlihat pada pintu masuk, dan juga pada balkon. Dimensi pintu dan jendela dibuat dengan ukuran yang besar dan tinggi. Nur bercerita setelah dimiliki rumah ini direnovasi dan tiang tiangnya, didatangkan dari Yunan.

Di tiangnya ada tulisan soko guru bahasa mandarin dan simbol kelelawar. Di Yunan ada satu kelompok seperti di Jepara spesial kayu untuk raja-raja. Di rumah itu lah karya-karyanya tersaji.

Ketua DPD, La Nyalla Mahmud Mattalitti, mengapresiasi bangunan yang penuh dengan ormanen cantik dan pernik-pernik antik itu.

Advertisement

“Ini bangunan sejarah. Lewat bangunan ini, banyak yang bisa dipelajari dari Kota Solo di masa lalu. Oleh sebab itu, saya berharap pemerintah daerah dan pihak-pihak terkait dapat menjaga dan melestarikan bangunan-bangunan bersejarah. Walaupun ini milik pribadi, tapi pemerintah setempat ikut membantu kelestariannya,” tambah dia.

La Nyalla hadir ditemani dua senator yakni Bustami Zainuddin, senator asal Lampung dan juga didampingi Anggota DPD dari Jawa Tengah Bambang Sutrisno.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif