Soloraya
Jumat, 24 Juni 2022 - 15:41 WIB

Selain Gaji Gede, Ini Alasan 81 Warga Wonogiri Pilih Kerja di Malaysia

Luthfi Shobri Marzuqi  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - 81 calon pekerja migran Indonesia (CPMI) asal Kabupaten Wonogiri saat berfoto bersama Bupati Wonogiri, Joko Sutopo di Ruang Girimanik, kompleks Setda Kabupaten Wonogiri, Kamis (23/6/2022). (Solopos/Luthfi Shobri M)

Solopos.com, WONOGIRI — Sebanyak 81 orang calon pekerja migran Indonesia (CPMI) asal Kabupaten Wonogiri akan diberangkatkan ke luar negeri pada awal sampai pertengahan Juli 2022. Puluhan orang itu terikat kontrak dua tahun dengan perusahaan Epson yang berkantor di Malaysia.

Puluhan CPMI yang segera berangkat ke Malaysia tersebut merupakan fresh graduate atau lulusan tahun 2022 dari SMK. Saat bekerja di negeri jiran tersebut, mereka akan digaji 1.500 ringgit atau senilai Rp5,4 juta-Rp5,6 juta per bulan.

Advertisement

Lantaran biaya pemberangkatan ditanggung perusahaan, 81 orang tersebut tidak mengeluarkan uang sepeser pun. Lebih lanjut ia mengatakan telah menyiapkan 100 CPMI lainnya yang kini tinggal menunggu koordinasi dari lembaga penyalur.

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo alias Bupati Jekek, mengatakan tak terlalu mempersoalkan puluhan warganya yang tergolong usia produktif memilih bekerja ke luar daerah. Terlebih, hingga ke luar negeri.

“Maunya ke mana akan kami fasilitasi. Misal kami latih dulu sebelum berangkat, minimal ada pengenalan kultur/budaya setempat. Tapi berdasar pengalaman, yang paling banyak di Malaysia karena tidak pakai kursus bahasa,” kata Bupati Jekek, Kamis (23/6/2022).

Advertisement

Baca Juga: Kenapa Jumlah Kaum Boro di Wonogiri Tinggi? Ini Jawabannya

Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Wonogiri, Ristanti, menargetkan dapat memberangkatkan tenaga kerja ke Malaysia sebanyak 500-600 orang di tahun 2022.

Hingga Juni 2022, terdapat tujuh negara tujuan pengiriman tenaga kerja dari Wonogiri. Masing-masing, Malaysia, Hongkong, Taiwan, Singapura, Brunei Darussalam, Korea Selatan, dan Jepang. Usia warga rata-rata yang diberangkatkan ke luar negeri, yakni usia muda dan produktif.

Advertisement

“Di sana gajinya besar. Kami berpesan agar menunggu sampai sejahtera dulu. Jangan buru-buru healing dulu,” ucapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif