Soloraya
Jumat, 29 Januari 2021 - 16:40 WIB

Selain Terapi, RSUD dr Moewardi Solo Kini Juga Layani Donor Plasma Konvalesen

Mariyana Ricky P.d  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - RSUD Dr Moewardi Solo. (Liputan6.com)

Solopos.com, SOLO -- Selain melayani terapi plasma konvalesen untuk pasien Covid-19, RSUD dr Moewardi (RSDM) Solo kini juga menerima donor apheresis. Direktur RSDM, Cahyono Hadi, mengatakan donor darah apheresis kali pertama di RS tersebut dilakukan pada Senin (25/1/2021).

Metode pengobatan atau terapi plasma ini menggunakan plasma darah penyintas atau pasien Covid-19 yang sudah sembuh dan memiliki kondisi kaya antibodi poliklonal.

Advertisement

“Sebelumnya kami hanya melakukan terapi plasma konvalesen terhadap pasien Covid-19 dengan suplai  apheresis dari Palang Merah Indonesia [PMI],” katanya kepada wartawan, Kamis (28/1/2021).

Baca Juga: Apes! Pedagang Di Sukoharjo Ini Sedang Menggoreng Bakwan Saat Warung Tertabrak Truk

Advertisement

Baca Juga: Apes! Pedagang Di Sukoharjo Ini Sedang Menggoreng Bakwan Saat Warung Tertabrak Truk

Cahyono mengatakan donor apheresis untuk terapi plasma konvalesen bertempat di Ruang Laboratorium Patologi Klinik RSDM yang berada di Gedung Wijaya Kusuma lantai II.

“Terapi plasma konvalesen merupakan metode terapi tambahan untuk penyembuhan pasien Covid-19 yang dalam kondisi derajat sedang hingga kritis,” imbuh Hadi.

Advertisement

Baca Juga: Terima SK Plt Dari Bupati Sragen, Pimpinan SKPD Ini Pakai Celana Pendek

Pengambilan Plasma

Dalam sehari, RSDM bisa melayani hingga lima donor apheresis. Proses pengambilan plasma darah untuk terapi tersebut berbeda dengan donor darah biasa.

Untuk mengambil plasma darah, digunakan alat apheresis untuk memisahkan antara sel darah merah, sel darah putih, trombosit dan plasma konvalesen.

Advertisement

Selain itu, terdapat sejumlah alat dukung, seperti blood bank, freezer dan cold centrifuge. Sejumlah syarat untuk menjadi pendonor plasma konvalesen, antara lain orang yang telah sembuh dari Covid-19 dengan bukti hasil swab negatif.

Baca Juga: Cerita Di Balik Transformasi Lahan HP 16 Solo: Pernah Jadi Tempat BABS dan Pembuangan Mayat

Pendonor diutamakan laki-laki dan jika calon donor perempuan, syaratnya belum pernah hamil yang dipastikan dengan pemeriksaan. “Tidak memiliki komorbid [penyakit penyerta], serta kondisi kesehatan diperiksa baik secara fisik maupun melalui pemeriksaan laboratorium,” jelas Kepala Instalasi Laboratorium Patologi Klinik, Diah Pramudianti.

Advertisement

Pendonor harus memiliki kadar antibodi tinggi yang dibuktikan dengan pemeriksaan khusus di laboratorium rujukan. Alurnya, pendonor bisa langsung datang ke RSDM dengan membawa bukti swab positif dan negatif lalu melalui sejumlah pemeriksaan baru boleh mendonorkan darahnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif