SOLOPOS.COM - Peserta berfoto bersama saat pembukaan pelatihan saksi peserta Pemilu di Al Azhar Azhima Hotel Resort & Convention pada Selasa (19/12/2023). (Istimewa/Bawaslu Boyolali)

Solopos.com, BOYOLALI — Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Boyolali mengadakan pelatihan untuk menggembleng ilmu kepada para calon saksi peserta Pemilu 2024. Penggemblengan tersebut dilakukan selama tiga hari mulai dari Selasa-Kamis (19-21/12/2023) di Al Azhar Azhima Hotel Resort & Convention, Boyolali.

Ketua Bawaslu Boyolali, Widodo, menyampaikan acara tersebut adalah ajang pelatihan atau pembekalan bagi saksi peserta Pemilu. Peserta yang diundang ada perwakilan dari 18 partai politik peserta Pemilu masing-masing tiga orang, tiga calon saksi pasangan capres-cawapres, 11 calon saksi anggota DPD, dan petinggi Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Boyolali.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Widodo menyampaikan walau peserta Pemilu di tingkat DPRD Boyolali tidak sampai 18 partai politik, ia mengatakan bisa saja partai politik itu mengikuti kontestasi di tingkat provinsi atau pusat.

“Pelatihan ini merupakan program kerja Bawaslu, mulai dari Bawaslu RI hingga Bawaslu Provinsi, dan dilaksanakan juga di seluruh kabupaten/kota di Indonesia,” tutur dia saat dihubungi Solopos.com, Selasa malam.

Lebih lanjut, ia menyampaikan maksud dan tujuan pelatihan saksi peserta Pemilu di Boyolali adalah untuk memberikan pemahaman terkait tugas-tugas saksi ketika berada di tempat pemungutan suara (TPS). Sehingga, nantinya dapat menciptakan kualitas Pemilu yang lebih baik.

Widodo juga mengungkapkan pengisi acara dalam kegiatan tersebut berasal dari petinggi KPU Boyolali, Bawaslu Boyolali, dan pegiat Pemilu. Ia menjelaskan narasumber yang dipilih tentu berkompeten di bidangnya.

“Saksi itu nanti bisa menjadi kepanjangan tangan peserta Pemilu untuk menjaga kualitas pelaksanaan pemungutan dan perhitungan suara di tingkat TPS sesuai dengan asas luber jurdil,” kata dia.

Mengawasi Penghitungan Suara

Ia mengatakan saksi adalah petugas dari peserta Pemilu yang nantinya ditugaskan oleh partai peserta Pemilu untuk mengawasi seluruh proses tahapan pemungutan dan perhitungan suara, termasuk di Boyolali.

Ketika saksi bekerja, tutur Widodo, maka akan tercipta saling percaya. Dari rasa percaya, kemudian proses Pemilu menjadi terjaga dan hasil di TPS diketahui saksi masing-masing peserta pemilu.

Para saksi juga nantinya mendapatkan salinan berita acara perhitungan dan rekapitulasi di tingkat TPS. Hal tersebut bisa menjadi alat pembuktian ketika terdapat selisih rekapitulasi.

Widodo menambahkan tiga saksi dari masing-masing peserta Pemilu akan menjadi pioneer yang akan menularkan ilmu yang mereka peroleh ke internal mereka.

“Tiga orang kami latih itu menjadi pioneer di masing-masing peserta Pemilu untuk disampaikan kepada calon saksi di tiap TPS, yang itu merupakan kepentingan peserta Pemilu. Nah, apakah peserta pemilu nanti di setiap TPS ada saksi atau tidak, kami juga belum tahu,” kata dia.

Widodo berharap seluruh peserta pelatihan dapat mengikuti acara dari awal hingga akhir. Dengan begitu, mereka bisa menyerap apa yang disampaikan oleh narasumber lalu menjadi bekal untuk disampaikan kepada internal peserta partai Pemilu.

Ia juga berharap nantinya tercapai satu kesepahaman bersama terkait hal-hal yang bersifat teknis dalam pemungutan dan penghitungan suara di tingkat TPS dan dapat meminimalkan kesalahpahaman.

“Sehingga meminimalkan kesalahpahaman, ketidakpahaman, dan sebagainya. Di pelatihan ini kan peserta bisa berinteraksi dengan KPU sebagai narasumber dan praktisi,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya