SOLOPOS.COM - Bupati Sukoharjo, Etik Suryani mendapatkan penghargaan Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang disematkan oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo dalam acara Pekan Nasional (Penas) Petani dan Nelayan ke-16 di Padang, Provinsi Sumatera Barat, Sabtu (10/6/2023). (Istimewa/Pemkab Sukoharjo)

Solopos.com, SUKOHARJO — Bupati Sukoharjo, Etik Suryani mendapatkan Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Tanda kehormatan disematkan oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo dalam acara Pekan Nasional (Penas) Petani dan Nelayan ke-16 di Padang, Provinsi Sumatera Barat, Sabtu (10/6/2023).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Berdasarkan rilis yang diterima Solopos.com pada Senin (12/6/2023), dalam Surat Keputusan yang ditandatangani Presiden Jokowi, Bupati Etik Suryani dinyatakan berperan aktif dalam bidang pertanian. Keaktifan tersebut dinilai melalui Gerakan Membangun Petani Milenial (Gerbang Tami).

Selain itu kolaborasi multipihak berupa pembentukan Forum Petani Milenial dengan mengoptimalkan peran desa, Forkopimcam, serta kerja sama dengan pihak swasta, akademisi, dan perbankan.

Dari berbagai upaya tersebut mewujudkan regenerasi petani, kemandirian, dan ketahanan pangan Kabupaten Sukoharjo.

“Tentunya penghargaan Satyalancana Wira Karya Bidang Pertanian ini patut disyukuri dan juga dijadikan pemacu semangat agar ke depan bisa lebih baik lagi. Tentunya penghargaan ini untuk seluruh masyarakat Sukoharjo,” ungkap Etik.

Terkait program yang mengantar dirinya meraih Satyalancana Wira Karya Bidang Pembangunan Pertanian, Etik mengaku regenerasi petani sangat penting untuk dilakukan. Pasalnya, saat ini petani di Kabupaten Sukoharjo didominasi oleh petani yang berusia tak lagi muda.

Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo mencatat ada 92,61% petani berusia di atas 45 tahun dan 7,30% di bawah usia 45 tahun. Dominasi petani yang sudah berusia di atas 45 tahun menurutnya membutuhkan regenerasi yang harus dilakukan sejak saat ini dengan mendorong munculnya petani milenial.

Lebih lanjut, katanya, Kabupaten Sukoharjo menjadi daerah yang menerapkan IP 400 dengan lahan terbesar di Indonesia, yakni 10.000 hektar. Program IP 400 sendiri merupakan program tanam dan panen empat kali dalam satu tahun.

“Sektor pertanian sangat penting bagi Kabupaten Sukoharjo dan nasional karena itu perlu disiapkan petani muda yang akan melanjutkan ke depan,” lanjutnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo, Bagas Windaryatno, yang ikut mendampingi Bupati ke Padang menyampaikan Kabupaten Sukoharjo membutuhkan proses cukup panjang sebelum mendapatkan tanda kehormatan Satyalancana Wira Karya tersebut. Termasuk proses verifikasi dan kunjungan dari pemerintah pusat ke Sukoharjo.

“Secara umum Bidang Pembangunan Pertanian, dan lebih spesifiknya terkait regenerasi petani melakui Program Gerakan Membangun Petani Milenial atau Gerbang Tami,” ujar Bagas.

Bagas mengaku, Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya tersebut sangat membangggakan bagi seluruh masyarakat Kabupaten Sukoharjo. Diharapkan pertanian di Kabupaten Sukoharjo ke depan semakin maju, mandiri, dan modern.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya