SOLOPOS.COM - Bupati Klaten, Sri Mulyani (kanan), menerima penghargaan Adipura di Jakarta, Selasa (5/3/2024). (Istimewa/Bagian Prokopim Setda Klaten)
Solopos.com, KLATEN — Kabupaten Klaten kembali meraih piala penghargaan Adipura. Prestasi ini mengukuhkan Klaten menjadi salah satu kota kecil paling bersih di Indonesia selama dua tahun berturut-turut.
Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Bupati Klaten, Sri Mulyani, di Auditorium Dr Soedjarwo, Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta Pusat, Selasa (5/3/2024). Adipura merupakan penghargaan tertinggi kabupaten kabupaten/kota dalam bidang lingkungan hidup, kebersihan, dan pengelolaan sampah.
Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengucap syukur atas raihan Penghargaan Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia. Ia mengatakan penghargaan tersebut merupakan hasil kerja keras dari pemerintah daerah dan masyarakat Kabupaten Klaten.
“Alhamdulillah Kabupaten Klaten ini tahun kedua mendapatkan penghargaan Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Ini tahun kedua berturut-turut setelah penantian cukup panjang sejak 1996. Ini tentu tidak mudah, butuh gotong royong, kerja sama ekstra dari pemerintah daerah dan masyarakat Kabupaten Klaten,” kata Mulyani dalam keterangan tertulis yang diterima Solopos.com dari Bagian Prokopim Setda Klaten, Selasa.
“Alhamdulillah Kabupaten Klaten ini tahun kedua mendapatkan penghargaan Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Ini tahun kedua berturut-turut setelah penantian cukup panjang sejak 1996. Ini tentu tidak mudah, butuh gotong royong, kerja sama ekstra dari pemerintah daerah dan masyarakat Kabupaten Klaten,” kata Mulyani dalam keterangan tertulis yang diterima Solopos.com dari Bagian Prokopim Setda Klaten, Selasa.
Mulyani mengatakan untuk meraih piala penghargaan Adipura, ada beberapa hal yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Klaten. Dia menyampaikan terima kasih kepada masyarakat dan pemerintah daerah atas bantuannya mengelola dan mengendalikan sampah di Kabupaten Klaten.
“Yang kami persiapkan untuk menerima Adipura ini adalah bagaimana pengelolaan sampah. Ada TPA di Pedan itu adalah TPA skala besar, tentu bekerja sama dengan sukarelawan peduli sampah dan lainnya,” kata dia.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya, seperti dikutip dari keterangan tertulis yang sama menyampaikan pemantauan lapangan telah dilakukan terhadap 259 kabupaten/kota di seluruh Indonesia atau sekitar 50,39 persen dari total 514 kabupaten/kota di Indonesia.
Siti menjelaskan lima kota/kabupaten dipilih menerima penghargaan Adipura 2023 karena menunjukkan kinerja pengelolaan lingkungan hidup yang baik, terutama dalam pengelolaan sampah dan ruang terbuka hijau. Mereka juga diakui melakukan hal tersebut dengan cara yang inovatif dan berkelanjutan.
Adipura Kencana merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan kepada kabupaten/kota yang berhasil dalam menjaga kebersihan dan mengelola lingkungan perkotaan dengan baik. Selain Adipura Kencana, Kementerian LHK juga memberikan penghargaan Anugerah Adipura kepada 106 kabupaten/kota yang berhasil dalam pengelolaan lingkungan hidup perkotaan pada 2023.
Selain itu, 51 kabupaten/kota juga menerima Sertifikat Adipura karena upaya mereka dalam mengelola sampah dari sumbernya. Siti menyatakan ada kemajuan signifikan dalam hasil Adipura 2023 dibandingkan tahun sebelumnya.
Hal itu terlihat dengan adanya peningkatan jumlah daerah yang menerima Anugerah Adipura sebesar 32,5 persen dari 80 kabupaten/kota pada tahun sebelumnya menjadi 106 kabupaten/kota pada tahun ini. Selain itu, sebanyak 63 daerah mengalami peningkatan kinerja pengelolaan sampah dibandingkan tahun sebelumnya menurut hasil penilaian Adipura 2023.
“Dari 80 kabupaten/kota tahun lalu menjadi 106 kabupaten/kota tahun ini. Selain itu, berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan pada Adipura tahun 2023 sebanyak 63 daerah mengalami peningkatan kinerja pengelolaan sampah dibanding tahun sebelumnya,” imbuhnya.