SOLOPOS.COM - Tim Penilai Evaluasi Kinerja dan Kelembagaan KPS Tingkat Nasional Tahun 2023 bersama Forkopimda Sukoharjo mendatangi lokasi Sungai Baki di Desa Menuran, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Rabu (30/8/2023). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Masyarakat Peduli Kali Baki (Masdulkabi) berhasil maju ke tingkat nasional dalam Lomba Komunitas Peduli Sungai (KPS). Masdulkabi dinilai telah berhasil merawat sungai hingga memutarkan roda perekonomian di wilayah sekitar.

Masdulkabi berhasil masuk penilaian tahap II perihal evaluasi Kinerja dan Kelembagaan KPS Tingkat Nasional 2023. Tim Penilai mendatangi lokasi Sungai Baki di Desa Menuran, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Rabu (30/8/2023).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS), Maryadi Utama, menyebut ada sekitar 95 komunitas peduli sungai di Jawa Tengah dan Jawa Timur yang berada di bawah pemantauannya. KPS tersebut setiap tahun dievaluasi. Di antara mereka, Masdulkabi bersama empat KPS lain jadi yang terbaik sehingga berhak maju ke tingkat nasional.

Kasi Fasilitasi Jaringan Sumber Daya Alam (SDA) Daerah Wilayah Timur, Direktorat Bina Operasi dan Pemeliharaan Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Lilik Muzdalifah, mengatakan sungai merupakan sumber air penting yang perlu dijaga. Akan tetapi menjadi sangat berat jika hanya dibebankan pada pemerintah. Pengelolaan sungai dapat diselesaikan salah satunya melalui partisipasi aktif masyarakat.

“Kami hadir di Sukoharjo untuk melakukan rangkaian penilaian tahap II. Kami sudah melakukan verifikasi, setelah ini kami berharap evaluasi ini bukan sekedar suatu perlombaan. Lebih dari itu, kami mengharapkan akan bertambah banyak lagi keterlibatan masyarakat yang memberikan dampak besar terkait pelestarian sungai,” jelas Lilik yang juga dalam kapasitasnya selaku penyelenggara.

KPS Masdulkabi berdiri sejak 10 Agustus 2017 silam. Keberadaan komunitas tersebut hadir dari perkumpulan para pemancing yang kemudian berupaya menjadikan Sungai Baki menjadi bersih dan terawat.

Memberi Manfaat bagi Masyarakat

Ketua KPS Masdulkabi, Priyono, menceritakan kondisi Sungai Baki sebelumnya sangat kotor, banyak limbah rumah tangga yang di buang di kali tersebut. Kondisi itu menyebabkan lingkungan di sekitar sungai menjadi tidak sehat. Kini, Priyono mengklaim kondisi Sungai Baki telah bersih dan banyak ikan yang hidup di dalamnya.

Ia membeberkan sungai jadi bersih dan terawat berkat bantuan beberapa pihak di komunitas. Dukungan anggaran tersebut kemudian dimanfaatkan bersama-sama dengan warga sehingga Sungai Baki dapat dimanfaatkan masyarakat.

“Sekarang ini Sungai Baki bisa menjadi tempat outing class siswa-siswi sekolah di sekitar sini. Sebagai tempat wisata, juga tempat berjualan warga dan juga memancing,” ungkapnya.

Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, yang hadir dalam penilaian tersebut mengapresiasi apa yang sudah di lakukan Masdulkabi. Etik menilai keberadaan Sungai Baki saat ini mampu mengubah stigma negatif sungai yang kotor menjadi bersih bahkan membangkitkan roda perekonomian masyarakat. Etik berharap gerakan serupa akan muncul di wilayah lain di Sukoharjo.

“Tidak harus sama, tetapi setiap wilayah harus punya tempat-tempat seperti ini yang bisa menjadikan perkonomian itu tumbuh dan bermanfaat untuk warga sekitar. Tergantung potensi masing-masing daerah,” pinta Etik.

Etik berkomitmen akan selalu mendukung untuk kemajuan pengembangan lokasi tersebut, baik dari sisi anggaran maupun dukungan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya