Soloraya
Kamis, 31 Agustus 2023 - 18:31 WIB

Selamat! Masyarakat Peduli Kali Baki Sukoharjo Maju Lomba KPS Tingkat Nasional

Magdalena Naviriana Putri  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tim Penilai Evaluasi Kinerja dan Kelembagaan KPS Tingkat Nasional Tahun 2023 bersama Forkopimda Sukoharjo mendatangi lokasi Sungai Baki di Desa Menuran, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Rabu (30/8/2023). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Masyarakat Peduli Kali Baki (Masdulkabi) berhasil maju ke tingkat nasional dalam Lomba Komunitas Peduli Sungai (KPS). Masdulkabi dinilai telah berhasil merawat sungai hingga memutarkan roda perekonomian di wilayah sekitar.

Masdulkabi berhasil masuk penilaian tahap II perihal evaluasi Kinerja dan Kelembagaan KPS Tingkat Nasional 2023. Tim Penilai mendatangi lokasi Sungai Baki di Desa Menuran, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Rabu (30/8/2023).

Advertisement

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS), Maryadi Utama, menyebut ada sekitar 95 komunitas peduli sungai di Jawa Tengah dan Jawa Timur yang berada di bawah pemantauannya. KPS tersebut setiap tahun dievaluasi. Di antara mereka, Masdulkabi bersama empat KPS lain jadi yang terbaik sehingga berhak maju ke tingkat nasional.

Kasi Fasilitasi Jaringan Sumber Daya Alam (SDA) Daerah Wilayah Timur, Direktorat Bina Operasi dan Pemeliharaan Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Lilik Muzdalifah, mengatakan sungai merupakan sumber air penting yang perlu dijaga. Akan tetapi menjadi sangat berat jika hanya dibebankan pada pemerintah. Pengelolaan sungai dapat diselesaikan salah satunya melalui partisipasi aktif masyarakat.

Advertisement

Kasi Fasilitasi Jaringan Sumber Daya Alam (SDA) Daerah Wilayah Timur, Direktorat Bina Operasi dan Pemeliharaan Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Lilik Muzdalifah, mengatakan sungai merupakan sumber air penting yang perlu dijaga. Akan tetapi menjadi sangat berat jika hanya dibebankan pada pemerintah. Pengelolaan sungai dapat diselesaikan salah satunya melalui partisipasi aktif masyarakat.

“Kami hadir di Sukoharjo untuk melakukan rangkaian penilaian tahap II. Kami sudah melakukan verifikasi, setelah ini kami berharap evaluasi ini bukan sekedar suatu perlombaan. Lebih dari itu, kami mengharapkan akan bertambah banyak lagi keterlibatan masyarakat yang memberikan dampak besar terkait pelestarian sungai,” jelas Lilik yang juga dalam kapasitasnya selaku penyelenggara.

KPS Masdulkabi berdiri sejak 10 Agustus 2017 silam. Keberadaan komunitas tersebut hadir dari perkumpulan para pemancing yang kemudian berupaya menjadikan Sungai Baki menjadi bersih dan terawat.

Advertisement

Ia membeberkan sungai jadi bersih dan terawat berkat bantuan beberapa pihak di komunitas. Dukungan anggaran tersebut kemudian dimanfaatkan bersama-sama dengan warga sehingga Sungai Baki dapat dimanfaatkan masyarakat.

“Sekarang ini Sungai Baki bisa menjadi tempat outing class siswa-siswi sekolah di sekitar sini. Sebagai tempat wisata, juga tempat berjualan warga dan juga memancing,” ungkapnya.

Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, yang hadir dalam penilaian tersebut mengapresiasi apa yang sudah di lakukan Masdulkabi. Etik menilai keberadaan Sungai Baki saat ini mampu mengubah stigma negatif sungai yang kotor menjadi bersih bahkan membangkitkan roda perekonomian masyarakat. Etik berharap gerakan serupa akan muncul di wilayah lain di Sukoharjo.

Advertisement

“Tidak harus sama, tetapi setiap wilayah harus punya tempat-tempat seperti ini yang bisa menjadikan perkonomian itu tumbuh dan bermanfaat untuk warga sekitar. Tergantung potensi masing-masing daerah,” pinta Etik.

Etik berkomitmen akan selalu mendukung untuk kemajuan pengembangan lokasi tersebut, baik dari sisi anggaran maupun dukungan lainnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif