SOLOPOS.COM - Ilustrasi seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) (Detik.com)
Solopos.com, SOLO — Sebanyak 318 peserta dinyatakan lolos Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) rekrutmen calon pegawai negeri sipil atau CPNS 2021 Pemerintah Kota (Pemkot) Solo. Mereka berhak mengikuti Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) pada 15-28 November.
Dari 126 lowongan yang dibuka, 12 lowongan di antaranya terancam tak terisi. Hal itu dikarenakan tak ada pelamar dan ada yang tak lulus nilai ambang batas atau passing grade.
Kabid Pengadaan Pemberhentian dan Informasi Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kota Solo, Lisino Soares, mengatakan 12 lowongan itu, antara lain lima lowongan teknisi laboratorium.
Kemudian dua lowongan pengelola perpustakaan khusus penyandang disabilitas, dua dokter formasi umum dan formasi khusus lulusan terbaik. Lalu satu lowongan ahli pertama dokter spesialis kandungan, dan dua lowongan terampil sanitarian.
Kemudian dua lowongan pengelola perpustakaan khusus penyandang disabilitas, dua dokter formasi umum dan formasi khusus lulusan terbaik. Lalu satu lowongan ahli pertama dokter spesialis kandungan, dan dua lowongan terampil sanitarian.
Baca Juga: Rektor UNS Solo Apresiasi Komitmen Mahasiswa Kawal Kasus Diklat Menwa
“Lowongan teknisi laboratorium, pelamarnya ada tapi tidak memenuhi syarat administrasi. Kemudian, pengelola perpustakaan khusus disabilitas ada satu yang melamar, namun tidak melampirkan video kedisabilitasannya. Lainnya tidak ada pelamar,” katanya kepada Solopos.com, Selasa (2/11/2021).
“Misalnya, lowongan dokter umum di salah satu Puskesmas ada yang kosong dapat diisi pelamar di Puskesmas lain asal lolos passing grade,” jelas Lisino.
Ia menyampaikan pada SKD lalu, jumlah pelamar yang lolos seleksi administrasi sebanyak 5.810 orang, namun yang hadir hanya 4.846 orang. Seleksi CPNS Solo kali ini lebih kompetitif dibandingkan sebelumnya.
Baca Juga: Pemkot Solo Batalkan Larangan Anak Balita Masuk Mal dan Tempat Publik
Hal itu terlihat dari banyaknya peserta yang lolos passing grade namun tak bisa mengikuti SKB karena nilai peserta lainnya tinggi. “Lolos passing grade dengan nilai 350 dipastikan tidak lolos ke SKB karena yang lolos itu nilainya di atas 400-an,” ucapnya.
SKB digelar pada 22 November di Auditorium Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo. Pelaksanaan hanya sehari dengan dua sesi, di mana per sesinya diikuti 150-an orang. Ihwal pengumuman Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) nonguru, ia menyebut masih dalam proses.
“Kami harus validasi lagi, kroscek lagi sebelum pengumuman. Tapi seleksi PPPK tidak ada tahapan SKB, sehingga setelah dinyatakan lulus, langsung persiapan usulan penetapan NIP [nomor induk pegawai] oleh Badan Kepegawaian Negara [BKN] yang rencananya pada Januari,” tutup Lisino.