SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SRAGEN – Sedikitnya 40 orang kepala desa (kades) dari berbagai kecamatan di Sragen bakal mendatangi Gedung DPRD Sragen, Kamis (31/5/2012). Puluhan Kades tersebut akan meminta penjelasan kepada pimpinan Dewan dan panitia seleksi perangkat desa (Perdes) tingkat kabupaten terkait transparansi hasil seleksi sampai rumor jual
beli jabatan yang diduga melibatkan oknum anggota Dewan.

Kades Bentak, Sidoharjo, Wito Suwarno, saat dijumpai Solopos.com, Senin (28/5/2012), menegaskan rencana audiensi ini didasarkan pada hasil pertemuan para kades dengan sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Sragen yang menyikapi persoalan seleksi Perdes. “Hasil pertemuan itu menemukan indikasi percalonan Perdes yang
menyisakan persoalan di masyarakat. Persoalan itu meliputi transparansi hasil tes calon perdes yang dipertanyakan sampai rumor jual beli jabatan yang diduga melibatkan oknum anggota Dewan. Permainan dalam seleksi perdes ini ada di tingkat kabupaten dan kecamatan, bukan di tingkat desa,” tegasnya.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Wito mengaku sudah bisa menebak dari delapan calon kaur kesra di Desa Bentak, ada satu nama yang dipastikan menjadi perdes definitif sebelum tes berlangsung. Menurut dia, seleksi perdes ini sarat dengan nuansa politik dari orang-orang yang dekat bupati. Dia berharap hasil audiensi itu bisa membatalkan seleksi perdes dan mengulang kembali
proses seleksi perdes secara transparan. “Kami akan menyatakan sikap tegas atas persoalan ini. Namun sikap itu masih dirapatkan dengan Kades lainnya,” ujarnya.

Terkait rangking hasil seleksi Perdes untuk Bentak, Wito mengaku tidak akan mengumumkan ke publik. Dia hanya memanggil delapan calon ke balaidesa dan dibagikan amplop berisi rangking hasil seleksi Perdes itu satu per satu. “Biarlah amplop itu dibuka di rumah mereka masing-masing. Yang jelas, kami sudah membuat surat kesepakatan dengan
mereka agar menjaga kondusivitas pascaseleksi Perdes,” tegasnya.

Terpisah, Kades Jetak Kecamatan Sidoharjo, Siswanto, mengaku mendukung upaya perbaikan dalam mekanisme seleksi Perdes itu. Siswanto mengaku juga menerima undangan untuk audiensi ke Dewan. “Di Jetak ini ada lima calon bayan, padahal lowongannya hanya satu bayan. Amplop yang berisi rangking hasil seleksi sudah diterima, tapi belum saya buka. Rencana
rangking hasil seleksi tidak diumumkan,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya