SOLOPOS.COM - Jalur pejalan kaki dan selter manahan tampak rapi di Jl. K.S. Tubun, Manahan, Solo, Selasa (13/12/2022). (Solopos/Putut Hartanto)

Solopos.com, SOLO — Pembangunan selter pedagang di Jl KS Tubun barat Stadion Manahan, Solo, akhirnya rampung. Pedagang pun sudah mulai bersiap untuk berjualan kembali di selter tersebut.

Mereka bersepakat untuk berjualan dengan sistem sif pagi-sore dan sore-malam. Ketua Paguyuban PKL Gotong Royong di sekitar Stadion Manahan Solo, Koko Kuncoro, mengatakan sebagian pedagang berjualan pada pagi hingga sore hari.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Sementara sebagian pedagang lainnya berjualan dari sore hingga malam hari. “Saya paham betul jenis dagangan yang dijual masing-masing pedagang. Misalnya, pedagang soto ayam atau soto sapi berjualan pada pagi hari. Sedangkan penjual wedangan atau hik giliran menggelar lapak malam hari,” katanya saat berbincang dengan Solopos.com, Senin (2/1/2022).

Menurut Koko, total jumlah pedagang di selter Manahan Solo ada 132 orang. Sedangkan total selter yang dibangun hanya 120 unit. Beberapa selter bakal digunakan pedagang secara bergantian mulai dari pagi hari hingga malam hari.

Nantinya, selter Manahan berkonsep food court yang berdampingan dengan jogging track mengelilingi stadion. Artinya, pedagang yang berjualan pakaian, topi, dan tas misalnya, harus beralih berjualan makanan dan minuman.

“Jadi tidak ada lagi yang berjualan pakaian atau topi. Semua pedagang harus berjualan kuliner. Silakan mau jualan apa, yang penting makanan dan minuman,” ujarnya.

Tulisan Solo The Spirit of Java

Soal persiapan pedagang, Koko menyampaikan mereka telah menyiapkan berbagai peralatan memasak dan perabotan jualan seperti piring, gelas, dan mangkuk. Mereka segera berjualan jika sudah diperbolehkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.

Dalam waktu dekat, perwakilan paguyuban pedagang bakal kembali berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan (Disdag) Solo untuk membahas waktu operasional selter Manahan.

“Kemungkinan selter Manahan dioperasikan bulan ini. Kalau bisa ya pekan ini atau pekan depan. Para pedagang ingin segera kembali berjualan,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga DPUPR Solo, Joko Supriyanto, memastikan pengerjaan proyek pembangunan selter Manahan sudah rampung. Pengerjaan proyek sempat molor lantaran kontraktor pelaksana mengalami kendala teknis.

Setiap selter berukuran 3 meter x 3 meter dengan fasilitas listrik dan wastafel untuk mencuci peralatan memasak. “Proyek fisik sudah selesai 100 persen. Operasional selter merupakan wewenang Disdag. Ada ikon baru yakni tulisan Solo The Spirit Of Java dan maskot Rojomolo yang dipasang di sekitar selter. Kami ingin mengenalkan maskot Kota Solo kepada masyarakat,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya