Pemerintahan Kecamatan Tawangsari Sukoharjo mendorong kepala desa di wilayahnya untuk segera merintis Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Solopos.com, SUKOHARJO—Pemerintahan Kecamatan Tawangsari Sukoharjo mendorong kepala desa di wilayahnya untuk segera merintis Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Jika tak segera dibentuk, maka desa akan merugi karena BUMDes menjadi salah satu lembaga desa yang mendatangkan pendapatan asli desa.
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
Camat Tawangsari, Suyadi Widodo, mengatakan tahun ini semua desa di Tawangsari diminta mulai merintis pembentukan BUMDes. Terlebih tahap sosialisasi sudah dilakukan kepada tokoh-tokoh masyarakat di 12 desa di Kecamatan Tawangsari. (baca: INFRASTRUKTUR SUKOHARJO : Terminal Tawangsari Dibangun untuk Transit Wisatawan)
“Potensi desa selama ini belum tergali. Padahal di masing-masing desa memiliki potensi untuk mendatangkan pendapatan asli desa. Selama ini sumber pendapatan desa masih terpencar belum terkoordinasi dalam satu manajemen,” katanya, saat ditemui Solopos.com, Selasa (16/1/2018).
Sementara itu, Koordinator Kepala Desa Se-Tawangsari, Rudi Hartono, menambahkan potensi di beberapa desa di Kecamatan Tawangsari sudah terlihat, tetapi belum ditangani secara maksimal.
Kepala Desa Majasto ini mencontohkan di Desa Pojok punya kampung warna warni di Dukuh Selo. Sedangkan di Desa Watubonang memiliki wisata gunung Taruwongso, di Desa Pundungsari dengan potensi alam pegunungan, sementara di Desa Majasto punya objek wisata Bumi Arum dan kolam ikam.
“Karang Taruna akan dilibatkan dalam pengelolaan potensi desa. Tokoh-tokoh masyarakat dalam waktu dekat segera diajak bertemu untuk membentuk kepengurusan BUMDes Majasto. Kolam ikan akan dibenahi dan dioptimalkan, luas kolam ikan nanti 3.000 meter persegi menggunakan lahan desa,” jelasnya.