SOLOPOS.COM - Dalam rangka memperingati Hari Air Dunia (HAD) ke-29 Tahun 2021 Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) menggelar berbagai acara. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO--Air merupakan kebutuhan pokok manusia dan untuk makhluk hidup lainnya. Tidak ada kehidupan tanpa air. Ironisnya saat ini masalah lingkungan sekitar menjadi masalah utama.

Salah satu permasalahan adalah berkurangnya daerah tangkapan air yang mengakibatkan sumber mata air berkurang pula debitnya. Salah satu faktornya adalah berkurangnya vegetasi berupa pohon-pohon yang mampu menyimpan air tanah.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Dalam rangka memperingati Hari Air Dunia (HAD) ke-29 Tahun 2021 Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) menggelar acara penanaman bibit pohon dan benih ikan di kawasan Bendungan Ketro, Tanon, Sragen, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, Senin (22/3/2021).

Penebaran sebanyak 35.000 benih ikan air tawar yang disebar di Bendungan Ketro, Bendungan Pacal, dan Bendungan Cengklik.  (istimewa)
Penebaran sebanyak 35.000 benih ikan air tawar yang disebar di Bendungan Ketro, Bendungan Pacal, dan Bendungan Cengklik. (istimewa)

Baca Juga: Dukung Vaksinasi Bersama Di PRPP Semarang, PLN Jaga Keandalan Pasokan

Dalam rilis yang diterima Solopos.com, kegiatan tersebut dihadiri sedikitnya 50 orang yang terdiri atas pejabat dan karyawan di lingkungan BBWSBS, Balai Teknik Sungai, Dinas PUPR Kabupaten Sragen, Polsek, Babinsa, perwakilan Kecamatan dan Desa setempat, serta Kelompok Masyarakat Peduli Waduk Ketro Tirtojoyo.

Valuing Water menjadi tema besar dalam peringatan Hari Air Dunia tahun ini, yang kemudian diaplikasikan ke dalam tema nasional yaitu Mengelola Air Menjaga Kehidupan.

Rangkaian kegiatan HAD ke-29 yang dilaksanakan oleh BBWSBS meliputi acara penanaman 400 bibit pohon bernilai ekonomis yang dilaksanakan di empat lokasi bendungan, yaitu area sabuk hijau (greenbelt) Bendungan Ketro di Sragen, Bendungan Pacal di Bojonegoro, Bendungan Cengklik di Boyolali, dan Bendungan Delingan di Karanganyar. Selain itu, juga dilakukan penebaran sebanyak 35.000 benih ikan air tawar yang disebar di Bendungan Ketro, Bendungan Pacal, dan Bendungan Cengklik.

Baca Juga: Dari Viaduk Gilingan Sampai Stasiun Kadipiro, Panjang Rel Layang Joglo Solo 1,8 Km

Publikasi

BBWSBS juga mengumumkan juara Lomba Acara Aksi Bersih Daerah yang meliputi lomba kebersihan lingkungan kantor Operasi dan Pemeliharaan (OP) Bendungan, di 31 bendungan di wilayah Sungai Bengawan Solo dan lomba kebersihan lingkungan kantor OP Irigasi daerah irigasi (D.I.) Colo dan Semen Krinjo wilayah Sungai Bengawan. BBWSBS juga melakukan publikasi seputar HAD ke-29 melalui penayangan siaran podcast dengan narasumber Kepala BBWSBS, Agus Rudyanto, pada 17 Maret 2021.

Selain itu, talkshow dengan narasumber Ahmad Ramdhon selaku Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Sebelas Maret (UNS) dan S.M. Budi Utomo selaku perwakilan dari Komunitas Peduli Sungai (KPS) yang dilaksanakan pada 18 Maret 2021.

BBWSBS juga mengadadakan radio talkshow dengan tema Merawat Air, Menjaga Masa Depan dengan narasumber Kepala Bidang (Kabid) OP, Sri Wahyu Kusumastuti, pada 20 Maret 2021 di studio Radio Republik Indonesia (RRI) Solo.

Baca Juga: Perusahaan Multinasional Hingga E-Commerce Siap Jadi Sponsor Persis Solo

Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jhon Wempi Wetipo mewakili Menteri PUPR, M. Basuki Hadi Moeljono secara virtual, mengatakan peringatan HAD ke-29 ini merupakan upaya bersama untuk meningkatkan perhatian publik dan masyarakat internasional akan pentingnya air bagi kehidupan untuk selanjutnya bersama-sama melindungi pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan.

“Masyarakat perlu diberikan pemahaman dan kesadaran bahwa mereka tidak hanya memiliki hak sebagai pengguna air, tetapi juga bertanggung jawab serta wajib memberikan konstribusi dalam memelihara alam dan lingkungan yang menjadi sumber air,” pesannya.

Baca Juga: Siap-Siap, Pertamina Foundation Luncurkan Beasiswa Reguler, Afirmasi, Dan Vokasi 2019

Kepala BBWSBS, Agus Rudyanto, juga menyampaikan bahwa penanaman pohon adalah salah satu upaya dalam rangka mempertahankan kondisi tampungan air waduk khususnya di Bendungan Ketro.

“Melalui aksi nyata ini, kami berharap agar dapat terbentuk pemahaman pada masyarakat bahwa tidak hanya mereka memiliki hak sebagai pengguna air, tetapi juga memiliki tanggung jawab dan kewajiban untuk memberikan kontribusi dalam mengelola sumber air, serta meningkatkan kelestarian lingkungan. Sehingga permasalahan terkait air dapat dipecahkan bersama melalui solusi yang efektif dan tepat sasaran,” jelasnya.

Sebagai informasi, Bendungan Ketro dibangun mulai tahun 1975 dan selesai pada tahun 1984. Rehabilitasi terakhir Bendungan Ketro dilaksanakan pada tahun 2017 yang kemudian dilakukan pengerukan kembali pada tahun 2019 sehingga mengalami peningkatan tampungan sebesar 700.000 M3 menjadi 2,885 juta M3, agar tidak mengalami penurunan kembali. Dengan adanya kegiatan penanaman pohon ini, nantinya diharapkan mampu mendorong peningkatan ekonomi masyarakat sekitar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya