Soloraya
Senin, 30 September 2019 - 17:35 WIB

Semasa Hidup, Pemilik RM Bebek H. Slamet Solo Rutin Gelar Pengobatan Gratis

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pelayat berdatangan ke rumah pemilik Rumah Makan Bebek Goreng Haji Slamet, Slamet Raharjo, di Kampung Sedahromo Lor, Kelurahan/Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, Senin (30/9/2019). (Solopos/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO — Pelayat memenuhi rumah di RT 01/RW 07, Kampung Sedahromo Lor, Kelurahan/Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, Senin (30/9/2019).

Di rumah itulah, jenazah H. Slamet Raharjo, pemilik Rumah Makan Bebek Goreng Haji Slamet, yang meninggal dunia di RS Kasih Ibu, Solo, Senin (30/9/2019) sekitar 04.20 WIB disemayamkan.

Advertisement

Slamet Raharjo meninggal di usia 70 tahun lantaran serangan jantung dan sesak napas. Jenazah H. Slamet Raharjo dimakamkan di permakaman keluarga Hastana Kendal, Kartasura.

H. Slamet meninggalkan istri bernama Hj. Bariyatin dan tujuh anak yakni Ilmi Nurhajanti, Dwi Nur Rohmanto, Dwi Nur Rohmini, Ardi Nur Prakoso, Wuri Nur Harjanti, Wiwik Nur Indrawati, dan Setyo Nur Fauzi.

Advertisement

H. Slamet meninggalkan istri bernama Hj. Bariyatin dan tujuh anak yakni Ilmi Nurhajanti, Dwi Nur Rohmanto, Dwi Nur Rohmini, Ardi Nur Prakoso, Wuri Nur Harjanti, Wiwik Nur Indrawati, dan Setyo Nur Fauzi.

Putra keempat H. Slamet, Ardi Nur Prakoso, mengatakan bapaknya mengeluhkan sesak napas dan tidak enak badan pada Sabtu (28/9/2019) malam. Keluarga kemudian membawa H. Slamet ke RS Kasih Ibu Solo untuk mendapatkan perawatan medis.

“Bapak sempat dirawat di rumah sakit sejak Sabtu malam. Informasi yang saya terima dari dokter, beliau terkena serangan jantung dan meninggal pada Senin subuh,” kata dia.

Advertisement

Semasa hidup, H. Slamet kerap menggelar pengobatan gratis dan pengajian rutin setiap pekan. “Saya dan anak bapak lainnya tak punya firasat apa pun. Saya selalu ingat petuah beliau bahwa bisnis atau usaha untuk ibadah. Harus bisa berguna untuk masyarakat dan sesama yang membutuhkan,” ujar dia.

Ardi menceritakan perjalanan hidup bapaknya saat merintis berjualan bebek goreng pada 1986. Kala itu, H. Slamet berjualan bebek goreng di sekitar SMP Muhammadiyah Kartasura.

Berkat keuletan dan kerja kerasnya, H. Slamet mampu membuka rumah makan. “Mohon maaf, saya tidak bisa menyampaikan jumlah cabang rumah makan,” tutur dia.

Advertisement

Sosok H. Slamet Raharjo tak hanya dikenal sebagai pekerja keras namun memiliki jiwa kepemimpinan dan rendah hati. Dia selalu hadir di tengah-tengah masyarakat.

Almarhum aktif di berbagai kegiatan pengajian dan kemasyarakatan. “Banyak warga setempat yang direkrut menjadi karyawan rumah makan. Almarhum ingin hidupnya berguna bagi orang lain, tak semata mengejar keuntungan bisnis,” timpal Anggono, seorang sahabat almarhum.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif