Solopos.com, SRAGEN — Para jemaah Masjid Al Fatah yang terletak di Dukuh Kowang RT 006A, Desa Ngargotirto, Sumberlawang, Sragen, memanfaatkan betul momentum Bulan Puasa ini. Mereka memperbanyak berdoa agar pembangunan Masjid Al Fatah yang membutuhkan dana hingga Rp1,5 miliar bisa terealisasi.
Sejak bangunan masjid dirobohkan pada 19 Februari 2022 lalu, pembangunan struktur bawah masjid, yakni fondasi dan talut terus berjalan. Takmir Masjid Al Fatah Kowang sudah menunjuk pihak ketiga untuk membangunkan masjid sesuai dengan desain dan rencana anggaran biaya (RAB). Dananya mengharap bantuan dari para dermawan.
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
Pada Selasa (5/4/2022), imam Masjid Al Fatah, Muh. Soleh, melihat aktivitas pekerja yang menguruk plong-plong di antara struktur fondasi. Soleh yang tinggal tak jauh dari lokasi mengatakan masjid itu kali pertama dibangun pada 1991.
Baca Juga: Masjid di Sragen Telanjur Dibongkar, Donasi Tak Sesuai Ekspektasi
“Karena usia masjid yang lama membuat atap banyak yang bocor. Reng pada struktur atap juga rusak dan kayu-kayu menjadi lapuk semua,” ujarnya saat berbincang dengan Solopos.com.
Nama Masjid Al Fatah diambil dari proses pembangunan pada 1991 lalu. Saat memasang struktur atap, kayu belandar itu sering patah. Bahkan pada waktu itu ada pekerja yang terjatuh juga. Berdasar pada pengalaman itulah kemudian masjid ini setelah jadi diberi nama Al Fatah.
Melihat kondisi masjid banyak yang rusak, muncul inisiatif dari warga untuk merenovasi. Awalnya akan diberesin yang rusak-rusak. Tetapi setelah seorang dermawan dari Jakarta yang menyanggupi menanggung biaya pambangunan, akhirnya masjid itu dorobohkan warga untuk dibangun ulang dermawan. Namun ternyata dermawan itu mengaku mengalami masalah keuangan sehingga tak bisa memenuhi harapan warga.
Baca Juga: Bonsai milik Warga Sragen Ini Harganya Setara Rubicon
Meski demikian, Soleh mengatakan proses pembangunan masjid terus berjalan. Selama masjid dibangun, untuk sementara jemaah mengerjakan salat berjamaah di rumah kosong milik Ketua RT 006A, Purwanto.
“Kalau jemaah harian bisa lebih dari 50 orang. Kalau salat Jumat, jemaah bisa sampai 100 orang. Lokasi Masjid Al Fatah ini dekat pasar, dekat akses jalur padat Sumberlawang-Grobogan, dan dekat dengan fasilitas puskesmas pembantu sehingga banyak orang yang mampir saat Salat Jumat,” ujar Soleh.
Ia berharap pembangunan masjid segera selesai sehingga tidak lagi menempati masjid darurat. “Semoga doa-doa kami ini diridai Allah. Semoga masjid itu nanti bermanfaat bagi warga di lingkungan Desa Ngargotirto dan bisa makmur terus sampai Hari Kiamat,” harapnya.
Ubah Rencana
Ketua Takmir Masjid Al Fatah Kowang, Lilik Purnomo, mengungkapkan semula para warga hanya berencana untuk merenovasi atap masjid yang rusak. Saat itu, ujar dia, ada kas masjid untuk merenovasi masjid.
Baca Juga: 6 Fakta Unik Gang di Sambungmacan Sragen, Banyak Orang Pakai Nama Min
Dalam perjalanan waktu itu, ujar dia, ada dermawan dari Jakarta yang menyarankan masjid dibongkar karena si dermawan itu menyanggupi pembiayaan. Akhirnya, terang dia, takmir membuat desain yang menghabiskan dana Rp6,5 juta. Mengacu desain itu, pembangunan masjid akan membutuhkan dana Rp1,5 miliar. Desain dan rencana kebutuhan anggaran itu diserahkan kepada dermawan.
“Saat itu RAB [rencana anggaran biaya] itu ada tiga kali perubahan. Awalnya Rp800 juta, lalu berubah menjadi Rp1,2 miliar, dan akhirnya berubah lagi menjadi Rp1,5 miliar karena melihat kondisi lahan di dekat tebing setinggi 8 meter. Masjid pun dibongkar warga. Bantuan dari dermawan datang tidak banyak. Kami minta bantuan teman dari Sukoharjo untuk memulai pembangunan, tetapi dananya menyusul. Istilahnya ditalangi dulu,” ujar Lilik.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
