Soloraya
Senin, 6 Juli 2020 - 07:30 WIB

Sempat Di-PHP, Karni Tak Percaya Akhirnya Peroleh Bansos Pemkab Wonogiri

Rudi Hartono  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Karni, 60, menunjukkan 10 kg beras bantuan dari Pemkab Wonogiri melalui Program Bantuan Sosial Pangan (BSP) yang diterimanya di rumahnya di Alas Kethu Wonogiri, Minggu (5/7/2020). (Solopos/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI -- Karni, warga yang tinggal di gubuk tepi Alas Kethu, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri, akhirnya memperoleh bantuan sosial atau bansos dari Pemkab Wonogiri, Sabtu (4/7/2020).

Perempuan berusia 60 tahun itu resmi menjadi keluarga penerima manfaat (KPM) Program Bantuan Sosial Pangan (BSP) dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri.

Advertisement

Dia menerima bansos senilai Rp200.000 berupa 10 kg beras, 1 kg telur ayam, dua potong daging ayam, dan sebungkus tahu saat penyaluran BSP kabupaten di Warung Gotong Royong Elektronik (Ewarong) Giripurwo, Sabtu.

Pasien Positif Covid-19 Indonesia Tambah 1.607 Jadi 63.749 Kasus, Sembuh Capai 29.105 Orang

Advertisement

Pasien Positif Covid-19 Indonesia Tambah 1.607 Jadi 63.749 Kasus, Sembuh Capai 29.105 Orang

Hari itu penyaluran pertama program bansos untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19 dari Pemkab Wonogiri. Karni awalnya mendapat informasi bakal menerima bansos dari istri ketua rukun tetangga (RT), Ning, melalui telepon.

Dia diminta datang ke ewarong untuk mengambil bantuan pangan. Karni menanyakan bansos tersebut dari siapa, tetapi dia tak mendapat jawaban lantaran Ning juga tak mengetahuinya. Mendapat kabar baik itu dia seperti tak percaya.

Advertisement

16 Bulan Pegang KKS Tak Bisa Dipakai

Tetapi kartu itu tak pernah bisa digunakan mengambil bansos setiap BPNT disalurkan tiap bulan. Sebelum mendapat bansos dari Pemkab Wonogiri, Sabtu, Karni sudah memegang KKS selama 16 bulan dan selama 16 kali pula dia pulang dengan tangan hampa setiap BPNT disalurkan melalui ewarong.

KKS yang berfungsi seperti anjungan tunai mandiri (ATM) dan rekening bank itu tak pernah terisi dana bansos. Akibatnnya kartu itu tak bisa digunakan untuk mengambil BPNT.

“Siangnya saya ke ewarong di Giripurwo sambil berdoa semoga kali ini benar-benar bisa dapat bantuan. Awalnya saya jalan kaki, lalu sampai jalan besar ada orang yang mengantarkan ke ewarong," ucap Karni di antara suara gonggongan anjing penjaga hutan milik keluarganya.

Advertisement

Hampir Sebulan Berkeliaran dan Belum Tertangkap, Ke Manakah Perginya Monyet Hutan Balekambang Solo?

Sesampainya di lokasi dia disambut petugas. Saat itu Karni merasa seperti tamu spesial. Selain mendapat layanan ramah, dia disambut orang menurut informasi merupakan pejabat. Pejabat-pejabat itu pun mengajaknya berfoto bersama.

Perlakuan itu tak diperoleh KPM lainnya yang saat itu juga menerima bansos pangan dari Pemkab Wonogiri. Tatkala memiliki kesempatan, Karni bertanya kepada petugas, bansos yang akan dia terima dari siapa.

Advertisement

Petugas berjenis kelamin laki-laki itu menjawab dari kabupaten. Sampai akhirnya benar-benar menerima bantuan, dia baru merasa lega. Dia berharap tak menjadi KPM program bansos yang bergulirnya sementara saja.

Sejarah Pilkada Solo Dikuasai Cawali Dari Utara, Ini Penyebabnya Menurut Pemerhati Budaya

Harapan terbesarnya KKS yang dimilikinya bisa aktif sehingga bisa menerima bantuan pangan secara berkelanjutan untuk melanjutkan hidup di tengah kemiskinan.

Bergulir 3 Bulan

Sebelum dapat bansos dari Pemkab Wonogiri, Karni yang berita ihwal dirinya kena PHP bansos beredar, sempat mendapat bantuan dari berbagai pihak. "Ada yang memberi kambing, ayam, dan kelinci. Terima kasih sekali atas kepedulian bapak/ibu sekalian," kata perempuan yang tercatat sebagai warga Salak RT 002/RW 003 itu.

Terpisah, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Wonogiri, Kurnia Listyarini, menjelaskan Karni merupakan satu dari 52.000 lebih KPM bansos pangan kabupaten. Program tersebut bergulir selama tiga bulan dengan menyesuaikan BSP provinsi.

Sebaran Covid-19 Indonesia 5 Juli 2020: Jatim Tambah 552 Kasus, Jateng 208

Penyaluran bansos pangan dari Pemkab Wonogiri itu seperti mekanisme penyaluran BPNT dari Kemensos, yakni melalui ewarong. Bansos pangan kabupaten untuk warga yang belum menerima bansos lain.

Seperti diketahui, kisah Karni yang hidup di rumah tak layak huni tepi hutan dan tak mendapat bansos sempat beredar luas lewat media massa. Tak lama kemudian berbagai pihak memberi bantuan, mulai dari polisi, komunitas warga, anggota DPR, dan lainnya.

Pemkab melalui Dinsos, Pemerintah Kecamatan, dan Kelurahan mengklaim memberi perhatian kepada keluarga Karni sejak lama. Berbagai upaya telah dilakukan agar Karni bisa menjadi KPM program penyaluran bansos pemerintah. Sebagai solusi awal, Karni dimasukkan sebagai KPM bansos pangan kabupaten.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif