SOLOPOS.COM - Para pekerja meratakan material sirtu di Jalan Nglebak-Jambanan, tepatnya di wilayah Dukuh Plasan, Desa Sidoharjo, Kecamatan Sidoharjo, Sragen, Kamis (9/2/2023). (Istimewa/R. Suparwoto)

Solopos.com, SRAGEN — Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sragen mengerahkan pekerja menutup lubang jalan rusak dengan material pasir dan batu (sirtu) di Jalan Nglebak-Jambanan Kecamatan Sidoharjo, Sragen, Kamis (9/2/2023) siang. Jalan tersebut sempat diprotes warga dengan ditanami pohon pisang karena sudah cukup lama rusak dan tak segera dibangun.

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, sebenarnya sudah memberitahu bila jalan tersebut akan dibangun di 2023 dengan menggunakan APBD perubahan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Namun, warga setempat masih sangsi sehingga melakukan protes dengan menanam pohon pisang. Penanaman pohon pisang itu hanya sehari, Rabu (8/2/2023), di jalan wilayah Dukuh Plasan, Desa Sidoharjo, Kecamatan Sidoharjo, Sragen.

Kepala DPU Sragen, Raden Suparwoto, mengecek kondisi jalan dan langsung mengerahkan pekerja dan alat berat untuk menguruk jalan itu. Pengurukan jalan dilakukan sembari menunggu proses pengangaran di APBD Perubahan 2023. Jalan itu diuruk sirtu dan dipadatkan dengan wall stoom.

“Ya, ini jalan yang kemarin ditanami pohon pisang. Sebenarnya sudah disampaikan bahwa perbaikan jalan ini sudah dianggarkan di APBD Perubahan 2023. Nilai anggarannya Rp1,5 miliar,” ujar Woto, sapaan akrabnya, kepada Solopos.com, Jumat (10/2/2023).

Woto menerangkan panjang jalan yang akan dibangun dengan dana Rp1,5 miliar itu hampir 1 km dengan rincian jalan dari jalan yang rusak 845 meter dan jalan setelah over pas 100-200 meter. Dia mengatakan APBD Penetapan 2023 diprioritaskan untuk jalan-jalan poros sebanyak 28 lokasi, seperti jalan Gabungan-Gading Tanon, dan jalan Gemolong-Miri.

“Jalan ini memang lama belum dibangun. Dulu pakai jenis aspal apa kurang tahu karena sekarang aspalnya sudah tidak kelihatan. Nanti rencana kami melakukan leveling atau pelapisan jalan dulu sehingga jalannya agak tinggi. Setelah itu baru menggunakan aspal dengan kualitas seperti aspal di jalan besar,” jelas Woto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya