Solopos.com, SUKOHARJO -- Pemkab Sukoharjo kembali menggeber Pasar Pangan Murah setiap Jumat pagi. Sebelumnya, kegiatan sempat mandek gara-gara pandemi Covid-19.
Pantauan Solopos.com di halaman kantor Pemkab Sukoharjo, Jumat (17/7/2020) pagi, 10 stan pasar pangan murah menjajakan kebutuhan sehari-hari di bawah harga pasaran.
Pasutri Eks Pegawai Bank Sukses Buka Warung Ayam Penyet Pio di Colomadu, Sehari Jual Ratusan Porsi
Sekretaris Dinas Pangan Sukoharjo, Uyun Hermawati, mengatakan barang yang dijual selama pasar pangan murah disediakan oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) merupakan binaan Dinas Pangan.
Sekretaris Dinas Pangan Sukoharjo, Uyun Hermawati, mengatakan barang yang dijual selama pasar pangan murah disediakan oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) merupakan binaan Dinas Pangan.
Kantongi Rekomendasi Cawabup Dari PDIP, Sekda Sukoharjo Agus Santosa Ajukan Pensiun Dini
"Kami mulai melaksanakan lagi pasar pangan murah yang sebelumnya terhenti karena corona. Tentunya pelaksanaan pasar pangan murah dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat," kata dia.
Dalam pelaksanaannya, dia mengatakan setiap pengunjung pasar pangan murah Sukoharjo itu wajib cuci tangan dan diukur suhu tubuhnya sebelum masuk lokasi. Agenda pasar pangan murah ini masih uji coba dalam situasi pandemi.
Tekan Jumlah Nakes Positif Covid-19, Pasien Puskesmas Di Sukoharjo Dibatasi Maksimal 50%
Nantinya akan dilakukan evaluasi apakah bisa dilanjutkan atau tidak. Dia mengakui sejak berhenti karena ada pandemi virus corona, KWT binaan Dinas Pangan kebingungan memasarkan produk mereka.
Rata-rata produk yang dipasarkan merupakan hasil pertanian khususnya sayur mayur. Untuk itu, dengan kembali digelarnya pasar pangan murah diharapkan KWT bisa kembali memasarkan produknya.
Update Covid-19 Indonesia: Tambahan Pasien Sembuh Lebih Banyak Ketimbang Kasus Positif
"Kami juga menghadirkan Toko Tani Indonesia [TTI] yang khusus menjual beras jenis medium," tuturnya.
Beras yang dijual TTI tersebut merupakan hasil dari Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang selama ini menerima bantuan dari pemerintah untuk memproduksi beras murah dalam rangka menstabilkan harga.