Soloraya
Jumat, 13 Agustus 2021 - 14:32 WIB

Sempat Tembus Rekor 40 Sehari, Pemakaman Prokes Covid-19 di Wonogiri Mulai Menurun

Aris Munandar  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pemakanan dengan protokol kesehatan Covid-19 di Wonogiri beberapa waktu lalu. (Istimewa/BPBD Wonogiri)

Solopos.com, WONOGIRI — Pemakaman dengan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 di Kabupaten Wonogiri mulai menunjukkan penurunan. Kini dalam satu hari jumlah pemakanan dengan prokes di kabupaten itu selalu di bawah 20 kegiatan.

Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com, pada Juli lalu jumlah pemakaman dengan prokes di Wonogiri cukup tinggi. Beberapa kali menunjukkan rekor pemakaman prokes harian tertinggi selama pandemi Covid-19 ada di Wonogiri.

Advertisement

Terakhir, rekor tertinggi jumlah pemakaman dengan prokes di Wonogiri terjadi pada Selasa (27/7/2021). Jumlah pemakaman pada hari itu sebanyak 40 kegiatan.

Baca Juga: Persiapan dan Gladi Sidang Tahunan MPR 2021

Advertisement

Baca Juga: Persiapan dan Gladi Sidang Tahunan MPR 2021

“Kalau di Wonogiri saat ini fluktuatif [jumlah pemakaman dengan prokes]. Tapi sekarang rata-rata di bawah 20 pemakaman,” kata Ketua Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, Bambang Haryanto, saat dihubungi Solopos.com, Jumat (13/8/2021).

Menurut Bambang, jumlah di bawah 20 pemakaman dalam satu hari itu sudah berdasarkan akumulasi dari berbagai sumber. Mulai dari pasien yang meninggal di rumah sakit, kiriman dari luar daerah hingga pasien yang meninggal di rumah saat menjalani isolasi mandiri.

Advertisement

Bambang tidak bisa memastikan penyebab pemakaman dengan prokes menurun. Sebab hal itu bukan menjadi ranahnya. Tugas BPBD hanya membantu proses pemakaman dari hasil koordinasi dengan rumah sakit dan pihak lainnya.

Menurut dia, jumlah sukarelawan pemakaman Covid-19 di berbagai daerah mulai bertambah. Sebab ada kesadaran di setiap daerah, baik di tingkat kecamatan maupun desa. Mereka mulai sadar tentang tanggungjawab atas rasa kemanusiaan.

“Memang dari awal kami dorong untuk dilakukan sukarelawan desa atau jogo tonggo. Namun dalam pelaksanaanya tetap di bawah koordinasi kami. Kemudian utnuk perlengkapan pemakaman seperti APD dipastikan masih cukup,” kata Bambang.

Advertisement

Penurunan jumlah pemakaman dengan protokol kesehatan juga dibenarkan oleh Camat Pracimantoro, Wonogiri, Warsito, saat dihubungi Solopos.com, Jumat. Menurutnya, pemakaman dengan prokes di daerahnya menurun drastis.

Baca Juga: 4 Tips Mengoptimalkan Kegiatan Ngopi untuk Membangkitkan Mood Kerja dari Rumah

Penurunan itu mulai dirasakan sejak Agustus. Sebelumnya, pemakaman dengan prokes dan kasus Covid-19 di Pracimantoro meningkat signifikan pada Juli, terutama pada awal awal hingga pertengahan bulan.

Advertisement

Pada Juli awal hingga pertengahan, jumlah pemakanan dengan prokes di sana bisa mencapai tiga hingga empat pemakaman dalam satu hari. Pemakama dilakukan oleh sukarelawan desa dan jogo tonggo. Sebab di setiap desa sudah terbentuk tim pemakaman.

“Sekarang dalam satu hari hampir tidak ada pemakaman prokes. Terakhir ada pemakaan prokes di sini itu empat hari lalu. Desa kami dorong untuk siap. APD juga sudah tersedia. Anggaran delapan persen dari APBDes agar dimanfaatkan maksimal,” kata Warsito.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif