Solopos.com, SOLO — Proses pembuatan jalur rel pengalihan atau detour track kereta api (KA) di Simpang Joglo Solo untuk mendukung pembangunan rel layang, hingga Selasa (28/6/2022) sudah mencapai 80%. Sebelumnya pekerjaan proyek ini sempat terkendala cuaca.
Berdasarkan pantauan Solopos.com, jalur rel pengalihan itu berada di sisi barat rel yang ada. Track pengalihan itu akan menjadi jalur sementara kereta api selama rel layang dibangun di atas rel yang ada saat ini.
Alat-alat berat terus dijalankan untuk mengeruk atau pun menggali tanah untuk memasang detour track. Selain itu, para pekerja juga akan menggeser palang pintu perlintasan kereta api.
Palang pintu perlintasan akan digeser menyesuaikan posisi detour track Simpang Joglo Solo. Site Manager Proyek Pembangunan Jalur KA Elevated Solo Balapan-Kadipiro, Dendy Purbowo, kepada Solopos.com, Selasa (28/6/2022), menyebut proses penggeseran palang pintu perlintasan akan dilakukan bertahap.
Palang pintu perlintasan akan digeser menyesuaikan posisi detour track Simpang Joglo Solo. Site Manager Proyek Pembangunan Jalur KA Elevated Solo Balapan-Kadipiro, Dendy Purbowo, kepada Solopos.com, Selasa (28/6/2022), menyebut proses penggeseran palang pintu perlintasan akan dilakukan bertahap.
“Jadi kami memprioritaskan penggeseran gardunya terlebih dahulu, akan selesai pada hari ini [Selasa]. Sedangkan untuk pintu perlintasannya akan diselesaikan pada bulan Agustus,” terangnya.
Baca Juga: Siap-Siap Lur! Palang Perlintasan KA Simpang Joglo Solo Bakal Dipindah
Sebelumnya, Dendy mengatakan ada beberapa kendala yang dihadapi saat pengerjaan detour track Simpang Joglo, Solo. Salah satunya adalah curah hujan yang cukup tinggi mengakibatkan pembangunan sedikit terhambat, apalagi di malam hari.
“Kendala sejauh ini cuaca, apalagi malam hujan terus jadi agak terganggu untuk pembangunannya. Kan kami ada pengerjaan menimbun untuk fondasi detour track, jadi agak kesulitan,” terangnya, pekan lalu.
Baca Juga: Proyek Simpang Joglo Solo Jadi Tontonan, Ibu-Ibu Pun Tak Ketinggalan
Selain cuaca, akses untuk meletakkan material pembangunan detour track juga menjadi hambatan. Jalan yang sempit membuat kendaraan besar tidak bisa masuk sehingga membutuhkan kendaraan yang lebih kecil.
“Kendalanya juga akses untuk keluar masuk material, karena jalan yang cukup sempit sehingga perlu dua kali handling menggunakan armada kecil,” jelasnya.
Terlepas dari kendala itu, Dendy memastikan pembuatan detour track di Simpang Joglo masih sesuai jadwal. Sesuai timeline yang dirancang Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Tengah (BTP Jabagteng), pembuatan detour track selesai pada 8 Juli mendatang.