SOLOPOS.COM - Ketua PCNU Solo, Mashuri (kemeja biru, pakai peci), menyerahkan plakat sebagai simbol selesainya pembangunan rumah milik Tri Wuryanto, warga Rejosari RT 004/RW 014 Kelurahan Gilingan, Banjarsari, Kamis (11/1/2024) siang. (Solopos.com/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Senyum Tri Wuryanto, 52, warga Rejosari RT 004/RW 014 Kelurahan Gilingan, Banjarsari, Solo, mengembang melihat rumah mungilnya sudah berdiri kokoh.

Penantian dua bulan ayah dari enam orang anak itu tidak sia-sia. Kendati tetap mungil, kini rumahnya sudah jauh lebih kokoh karena sudah bertembok. Di bagian atap rumah juga dipastikan tidak lagi bocor karena sudah menggunakan material galvalum.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Tak hanya itu, bagian lantai rumah sudah ditinggikan dan dilapisi keramik. “Rumah ini November 2023 ambyar karena tertimpa pohon mangga dan angin kencang. Bersyukur ini dibantu bapak-bapak semua rumah sudah bisa kami tinggali,” ujar dia, Kamis (11/1/2024).

Demikian ungkapan rasa syukur Tri Wuryanto setelah akhirnya bisa kembali ke rumah mungilnya di tengah perkampungan padat penduduk di Rejosari.

“Sudah tidak perlu khawatir kalau hujan trocoh atau air masuk. Terima kasih sekali lagi untuk semua,” tutur dia.

Rumah Tri Wuryanto yang semula berdiri dari bahan triplek dan kayu seadanya rusak parah tertimpa pohon mangga pada 11 November 2023. Pemkot Solo tidak bisa memberikan hibah dana untuk membangun kembali rumah karena status tanah bukan hak milik.

Beruntung kondisi itu didengar Ketua PCNU Solo, Mashuri, yang kemudian mencarikan dana corporate social responsibility (CSR). Usaha itu tidak sia-sia. Mashuri mendapatkan komitmen CSR dari Jaka Santosa, pemilik dari PT Mitra Sentosa Mandiri (MSM).

“Akhirnya kami menggandeng Pak Jaka Santosa dari PT Mitra Sentosa Mandiri untuk memberikan CSR. Setelah survei bersama, kami menggandeng Disperkim untuk menghitung RAB-nya. Setelah itu dilakukan pembangunan kembali rumah ini,” ungkap Mashuri.

Pembangunan kembali rumah milik Tri Wuryanto menggunakan dana hibah dari PT MSM sekira Rp50 juta.

“Konstruksi bangunan rumahnya pakai tembok sehingga jauh lebih kokoh, lantai ditinggikan dan dipasangi keramik, atap galvalum,” imbuh dia.

Penyerahan kembali rumah kepada Tri Wuryanto dilakukan pada Kamis siang dihadiri Kepala Pelaksana BPBD Solo, Nico Agus Putranto, dan perwakilan dari Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN UP3 Surakarta, Joko Prasetyo, pengelola zakat pegawai PLN Solo.

Ada juga pemilik PT MSM Solo, Jaka Santosa. “Ini kemanusiaan saja. Semangat gotong royong ini harus kita hidupkan lagi di Solo. Kemarin pas kondisinya hancur itu memprihatinkan sekali, atap dari bekas MMT, sanitasinya juga sangat tidak layak,” tutur Jaka.

Sementara Nico Agus Putranto mengapresiasi bantuan yang telah diberikan PT MSM untuk pembangunan rumah Tri Wuryanto. Menurut dia Solo butuh sosok-sosok dermawan seperti Jaka untuk bergotong-royong menyelesaikan permasalahan sosial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya