Soloraya
Kamis, 11 Januari 2024 - 21:54 WIB

Senangnya Bapak 6 Anak di Gilingan Solo, Rumah yang Dulu Ambyar Bisa Ditinggali

Kurniawan  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua PCNU Solo, Mashuri (kemeja biru, pakai peci), menyerahkan plakat sebagai simbol selesainya pembangunan rumah milik Tri Wuryanto, warga Rejosari RT 004/RW 014 Kelurahan Gilingan, Banjarsari, Kamis (11/1/2024) siang. (Solopos.com/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Senyum Tri Wuryanto, 52, warga Rejosari RT 004/RW 014 Kelurahan Gilingan, Banjarsari, Solo, mengembang melihat rumah mungilnya sudah berdiri kokoh.

Penantian dua bulan ayah dari enam orang anak itu tidak sia-sia. Kendati tetap mungil, kini rumahnya sudah jauh lebih kokoh karena sudah bertembok. Di bagian atap rumah juga dipastikan tidak lagi bocor karena sudah menggunakan material galvalum.

Advertisement

Tak hanya itu, bagian lantai rumah sudah ditinggikan dan dilapisi keramik. “Rumah ini November 2023 ambyar karena tertimpa pohon mangga dan angin kencang. Bersyukur ini dibantu bapak-bapak semua rumah sudah bisa kami tinggali,” ujar dia, Kamis (11/1/2024).

Demikian ungkapan rasa syukur Tri Wuryanto setelah akhirnya bisa kembali ke rumah mungilnya di tengah perkampungan padat penduduk di Rejosari.

Advertisement

Demikian ungkapan rasa syukur Tri Wuryanto setelah akhirnya bisa kembali ke rumah mungilnya di tengah perkampungan padat penduduk di Rejosari.

“Sudah tidak perlu khawatir kalau hujan trocoh atau air masuk. Terima kasih sekali lagi untuk semua,” tutur dia.

Rumah Tri Wuryanto yang semula berdiri dari bahan triplek dan kayu seadanya rusak parah tertimpa pohon mangga pada 11 November 2023. Pemkot Solo tidak bisa memberikan hibah dana untuk membangun kembali rumah karena status tanah bukan hak milik.

Advertisement

“Akhirnya kami menggandeng Pak Jaka Santosa dari PT Mitra Sentosa Mandiri untuk memberikan CSR. Setelah survei bersama, kami menggandeng Disperkim untuk menghitung RAB-nya. Setelah itu dilakukan pembangunan kembali rumah ini,” ungkap Mashuri.

Pembangunan kembali rumah milik Tri Wuryanto menggunakan dana hibah dari PT MSM sekira Rp50 juta.

“Konstruksi bangunan rumahnya pakai tembok sehingga jauh lebih kokoh, lantai ditinggikan dan dipasangi keramik, atap galvalum,” imbuh dia.

Advertisement

Penyerahan kembali rumah kepada Tri Wuryanto dilakukan pada Kamis siang dihadiri Kepala Pelaksana BPBD Solo, Nico Agus Putranto, dan perwakilan dari Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN UP3 Surakarta, Joko Prasetyo, pengelola zakat pegawai PLN Solo.

Ada juga pemilik PT MSM Solo, Jaka Santosa. “Ini kemanusiaan saja. Semangat gotong royong ini harus kita hidupkan lagi di Solo. Kemarin pas kondisinya hancur itu memprihatinkan sekali, atap dari bekas MMT, sanitasinya juga sangat tidak layak,” tutur Jaka.

Sementara Nico Agus Putranto mengapresiasi bantuan yang telah diberikan PT MSM untuk pembangunan rumah Tri Wuryanto. Menurut dia Solo butuh sosok-sosok dermawan seperti Jaka untuk bergotong-royong menyelesaikan permasalahan sosial.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif