SOLOPOS.COM - Tim juri dari dua kementerian mencoba batik dengan kapur saat berkunjung ke Sendang Kun Gerit di Desa Jatibatur, Gemolong, Sragen, Kamis (12/10/2023). (Istimewa/Bapperida Sragen)

Solopos.com, SRAGEN — Sendang Kun Gerit Gemolong dan Artificial Intellegent Support for Hospital Acceleration (AISHA) di RSUD dr. Soeratno Gemolong (RSSG) Sragen masuk 16 besar dalam penilaian Innovative Government Award (IGA) 2023.

Tim dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenpolhukam) telah meninjau dua lokasi tersebut pada Kamis (12/10/2023) siang hingga sore hari.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Sebelumnya Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, sudah melakukan pemaparan di Kemendagri saat keduanya masuk 21 besar IGA 2023. Setelah paparan itu, Sragen lolos ke 16 besar. Tim juri dari dua kementerian tersebut kemudian terjun langsung untuk penilaian dan validasi lapangan.

Pada 2022 lalu, Sragen masuk lima besar kabupaten terinovasi IGA 2022. Saat itu Sragen mengajukan Pasar Bahulak dan Robot Penagih Pajak.

“Ada dua inovasi unggulan yang diajukan Pemerintah Kabupaten Sragen, yaitu objek wisata Sendang Kun Gerit di Desa Jatibatur, Kecamatan Gemolong untuk inovasi nondigital dan AISHA RSUD Gemolong untuk inovasi digital,” ujar Yuni, sapaan akrab Bupati Sragen.

Tim mendatangi Sendang Kun Gerit yang muncul dari mimpi warga yang memanfaat potensi desa untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat di sana. Bupati menerangkan kebaruan di Sendang Kun Gerit tidak hanya lokasinya, tetapi juga pemberdayaan masyarakat dengan kepemilikan saham terbesar dari warga lokal. Dia menyebut Kun Gerit sebagai wisata etnik, unik, dan asyik.

Yuni bercerita investasi awal untuk membangun Sendang Kun Gerit hanya Rp400 juta yang dikumpulkan dari warga dalam bentuk saham. Setiap lembar saham nilainya Rp250.000. Dana itu dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) Sumber Rejeki Jatibatur, Gemolong. Modal itu terus berkembang hingga tembus Rp2,25 miliar dengan 563 investor atau pemegang saham.

Menggaet 219 investor baru dengan menjual saham senilai Rp500.000/lembar, BUMDes Rejeki Jatibaru berhasil mengumpulkan Rp1,598 miliar. Dana tersebut digunakan untuk pengembangan Sedang Kun Gerit dengan menambah wahana.

Dari Sendang Kun Gerti, tim penilai bergerak ke RSUD Gemolong untuk validasi inovasi AISHA. Ini adalah inovasi yang memanfaatkan kecerdasan buatan atau AI untuk mendukung peningkatan kinerja rumah sakit. Keunggulannya antara lain pemanfaatan sistem deep learning CCTV untuk deteksi asap, anak-anak dan pasien disabilitas.

AI juga dimanfaatkan dalam laporan keuangan yang dapat memberikan EWS (Early Warning System) selain untuk sistem kendali terintegrasi dan komunikasi, informasi, promosi dan edukasi. Ada juga pemanfaatan IOT (Internet of Things) yang digunakan untuk memonitor keadaan rumah sakit dari jauh.  AISHA dapat diakses 24 jam nonstop setiap hari.

Bupati menerangkan kebaharuan inovasi AISHA terletak pada penggunaan kecerdasan buatan dalam kendali pelayanan dan bisnis RS yang membantu pengambilan keputusan terintegrasi. Dengan AISHA semua aduan yang masuk juga dapat langsung ditindaklanjuti.

Setelah penerapan AISHA, Bupati menyebut pendapatan RSUD Gemolong meningkat jadi rata-rat Rp2,86 miliar per bulan. Rating di Google yang semula bintang 1,3 menjadi 4,6 dan akreditasi RS dari bintang 2 menjadi bintang 5 (paripurna).

“Saya senang sekali jika ada inovasi yang menambah PAD [pendapatan asli daerah] seperti ini, masyarakat juga puas karena pelayanan rumah sakit menjadi sangat baik,” terang Bupati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya