SOLOPOS.COM - Suasana perlombaan IKSPI Kera Sakti Jateng di AHD Boyolali, Senin (1/5/2023). (Solopos.com/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Sebanyak 128 pesilat Ikatan Keluarga Silat Putra Indonesia (IKSPI) Kera Sakti se-Jawa Tengah berebut tiket untuk kejuaraan nasional (Kejurnas) di Asrama Haji Donohudan (AHD) Boyolali pada Senin (1/5/2023).

Pesilat yang berasal dari 18 kontingen tersebut datang untuk mengikuti IKSPI Kera Sakti Cup I tingkat Jawa Tengah.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Ketua Pengurus Daerah (Pengda) IKSPI Kera Sakti Jawa Tengah, Letkol CHB Sukimun, mengungkapkan 18 kontingen yang bergabung dalam seleksi tersebut berasal dari Blora, Sragen, Karanganyar, Sukoharjo, Solo, Magelang, Kebumen, dan daerah lain di Jawa Tengah.

“Ada beberapa jurus yang dilombakan, seperti tunggal baku IPSI, tunggal wajib IKS, tunggal Yince, waijen beregu, kelas tanding. Ada yang terbagi putra, putri dan kelompok,” ujarnya saat ditemui di AHD Boyolali, Senin.

Ia mengatakan masing-masing kelas tanding akan diambil juara I-III, akan tetapi hanya juara I yang mendapatkan tiket untuk melaju ke tingkat nasional. Akan ada pula juara umum I, II, dan III untuk kontingen yang mendapatkan medali dalam IKSPI Kera Sakti Cup I tersebut.

Para pemenang yang mewakili Jawa Tengah nantinya akan dilatih intens sebelum bertanding IKSPI Kera Sakti Cup tingkat nasional di Padepokan IKSPI Kera Sakti Madiun pada 19-25 Juni 2023.

Sukimun berharap dengan adanya kegiatan seleksi pesilat tersebut dapat menghasilkan hasil luaran maksimal, terutama dari Jawa Tengah untuk mengikuti laga di tingkat nasional. Ia menargetkan nantinya kontingen Jawa Tengah dapat merebut posisi Wahid di Madiun.

Dalam kesempatan tersebut, ia berpesan kepada seluruh pesilat IKSPI Kera Sakti untuk selalu menjaga sinergitas dengan rekan-rekan perguruan bela diri yang lain.

“Sebab bela diri bukan wadah untuk mencari musuh, tetapi mencari prestasi. Sehingga, generasi yang akan datang setidaknya menjadi pemuda Indonesia yang bermartabat dan berkualitas,” ujar dia.

Peserta asal kontingen Blora, Mirna Ayundasari, 15, mengungkapkan dirinya mengikuti seleksi untuk IKS Tunggal Wajib Putri. Ia yang telah menekuni bela diri sejak dua tahun lalu itu mengaku baru kali ini mengikuti lomba.

“Kesannya ikut lomba ini senang karena bisa bertemu teman-teman lain. Lalu bisa membanggakan orang tua juga,” ujarnya.

Ia mengaku dalam mempelajari ilmu bela diri IKSPI Kera Sakti tetap memiliki kesulitan, yaitu bermain toya atau tongkat panjang. Namun, ia mengatakan tetap berlatih agar bisa menguasai alat bela diri tersebut.

Mirna mengaku pada hari biasa berlatih sepekan sebanyak dua sampai tiga kali. Namun, untuk mengikuti kejuaraan ini ia berlatih empat hingga lima kali dalam sepekan.

“Ada latihan fisik, ada juga latihan kelincahan,” jelasnya.

Pelatih kontingen Blora, Rudianto, mengatakan ia telah mempersiapkan anak didiknya selama sebulan sebelum bertanding di AHD Boyolali. Setiap pekannya, pesilat juga berlatih intens sepekan lima kali.

Ia mengungkapkan persiapan fisik, psikis, dan disiplin para pesilat juga selalu ia tekankan untuk mengikuti IKSPI Kera Sakti Cup I Jawa Tengah. Ada 18 atlet dari Kota Seribu Pohon Jati tersebut yang dikirimkan dalam kejuaraan itu.

“Untuk kendala latihan, kemarin kan kami latihan pada bulan puasa. Jadi waktunya harus terbagi-bagi, misal Tarawih, dan lain-lain. Namun, kami tetap berusaha maksimal untuk acara ini,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya