KLATEN–Puluhan seniman kuda lumping dan jatilan di Kabupaten Klaten menggugat Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo yang dinilai sudah melecehkan kesenian tradisional tersebut.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
Para seniman ini tidak terima atas pernyataan Bibit yang menilai jatilan sebagai kesenian terjelek di dunia.
Para seniman ini menggelar unjuk rasa dengan membentangkan sejumlah poster berisi kecamatan terhadap Bibit. Beberapa poster itu bertuliskan, Gubernur Ojo Ngomong Ngawur, Lestarikan Kesenian Tradisional, Melecehkan Jatilan Bisa Edan, Pak Bupati Lindungilah Jatilan dan lain-lain.
Di halaman Pendapa Setda Pemkab Klaten, mereka menggelar pertujukan Jatilan dan kuda lumping. Mereka menari di hadapan Bupati Klaten, Sunarna, yang ikut menyaksikan pertunjukan tersebut.
Koordinator Lapangan, Aris Aji Santoso, mengatakan pelecehan terhadap kesenian jatilan tersebut tidak pantas dilakukan pejabat sekelas gubernur. “Kami tidak terima atas pelecehan jatilan itu. Sebagai kesenian tradisional yang adiluhung, jatilan mestinya bisa dilestarikan,” papar Aris
Bupati Klaten, Sunarna, mengaku mendukung pelestarian kesenian tradisional jatilan dan kuda lumping. Menurutkan, Pemkab Klaten sudah biasa mengundang pertunjukan jatilan maupun kuda lumping dalam berbagai acara seperti perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Klaten. “Melestarikan kesenian tradisional merupakan bentuk penghormatan kepada leluhur,” papar Sunarna.