SOLOPOS.COM - PAMERAN--Para pengunjung mengamati sejumlah lukisan di Pameran Seni Rupa di Aula Kantor Kecamatan Klaten Tengah, Kabupaten Klaten, Minggu (19/2/2012). (JIBI/SOLOPOS/Moh Khodiq Duhri)

PAMERAN--Para pengunjung mengamati sejumlah lukisan di Pameran Seni Rupa di Aula Kantor Kecamatan Klaten Tengah, Kabupaten Klaten, Minggu (19/2/2012). (JIBI/SOLOPOS/Moh Khodiq Duhri)

KLATEN–Kalangan seniman di Kabupaten Klaten mendesak pemerintah kabupaten (Pemkab) setempat menyediakan ruang khusus untuk mengapresiasikan karya mereka kepada khalayak ramai.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Hal itu dikemukakan Ketua Paguyuban Seni Rupa Klaten (Pasren), Ansori saat ditemui Solopos.com di sela-sela Pameran Seni Rupa di Aula Kantor Kecamatan Klaten Tengah, Minggu (19/2/2012). Menurut Ansori, sebenarnya Kabupaten Klaten memiliki ratusan seniman mulai dari lukis, tari, musik, dan lain-lain. Mereka sudah menghasilkan karya yang pernah dipamerkan di beberapa kota besar seperti Solo, Jogja, Jakarta, dan lain-lain.

Namun demikian, selama ini para seniman di Klaten kebingungan untuk mengapresiasikan buah karya mereka di daerah sendiri karena tidak adanya ruang khusus. “Pasren sendiri beranggotakan lebih dari 200 orang. Itu menunjukkan bahwa minat masyarakat Klaten terhadap seni itu cukup tinggi. Karya mereka juga sudah diikutkan dalam berbagai pameran di luar daerah. Namun, terus terang selama ini kami malah kebingungan ketika akan menggelar pameran di daerah sendiri,” ujar Ansori.

Ansori menjelaskan, sebenarnya pihaknya sudah mengusulkan adanya ruang khusus untuk mengapresiasikan karya seniman yang ada di Klaten kepada Pemkab setempat. Akan tetapi, hingga kini tidak ada tanggapan dari dinas terkait. Sebenarnya Kabupaten Klaten memiliki ruang khusus untuk memajang karya para seniman seperti Gedung Pandanaran yang berada di kompleks Kantor Radio Siaran Pemerintah Daerah (RSPD) Klaten. Akan tetapi, dia mengaui, dibutuhkan dana yang besar untuk menyewa Gedung Pandanaran itu.

“Kalau tarif sewanya cukup tinggi, kami tentu tak kuat membayarnya. Mestinya untuk kegiatan yang sifatnya seni dan budaya tidak dikomersilkan seperti itu,” kata Ansori.

Ansori mengakui, selama ini peran aktif Pemkab Klaten untuk mengakomodasi kepentingan seniman masih minim. Padahal, secara geografis, Kabupaten Klaten diapit oleh dua Kota Budaya yakni Solo dan Jogja. “Melalui karya seni, kami ingin meningkatkan kunjungan wisatawan ke Klaten. Kami ingin Klaten seperti atau paling tidak mendekati dua Kota Budaya itu. Oleh sebab itu, kegiatan seni budaya perlu ditingkatkan. Upaya itu tidak akan maksimal jika tidak didukung oleh Pemkab Klaten,” tambah Ansori.

(JIBI/SOLOPOS/Moh Khodiq Duhri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya