Soloraya
Jumat, 2 Maret 2012 - 22:47 WIB

RELOKASI PEMKAB BOYOLALI: Pembangunan Kantor SKPD Harga Mati

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - KIRAB BUDAYA--Seno Kusumoharjo, tokoh masyarakat Boyolali berorasi di atas truk di lapangan Kelurahan Kemiri, Kecamatan Mojosongo, Jumat (2/3) sore. Sambutan kakak Bupati Boyolali, Seno Samodro ini di sela kira budaya dalam rangka pembangunan kantor SKPD baru. Foto: Espos/Farida Trisnaningtyas

KIRAB BUDAYA--Seno Kusumoharjo, tokoh masyarakat Boyolali berorasi di atas truk di lapangan Kelurahan Kemiri, Kecamatan Mojosongo, Jumat (2/3) sore. Sambutan kakak Bupati Boyolali, Seno Samodro ini di sela kira budaya dalam rangka pembangunan kantor SKPD baru. Foto: Espos/Farida Trisnaningtyas

BOYOLALI–Tokoh masyarakat Boyolali, Seno Kusumoharjo  menilai pembangunan kantor Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) adalah harga mati. Mega proyek Pemkab Boyolali ini mutlak dilakukan karena sesuai dengan visi dan misi Bupati Boyolali.

Advertisement

Hal ini disampaikan Seno yang notabene kakak Bupati Boyolali di sela perhelatan kirab budaya yang berakhir di Lapangan Kemiri, Kecamatan Mojosongo, Jumat (2/3/2012) sore. Menurutnya, pembangunan harus terus dilaksanakan demi menyukseskan visi dan misi sang Bupati.

“Pembangungan kantor SKPD yang baru ini harga mati. Warga Boyolali hendaknya mendukung sepenuhnya langkah Bupati ini. Dengan ini, Boyolali akan semakin maju,” tegas Seno di antara ribuan massa yang memadati Lapangan Kemiri seusai kirab.

Ia naik di atas truk dan memberikan sedikit sambutan serta orasi. Dalam kata-katanya, Bupati Boyolali harus didukung. Pasalnya, ini berkaitan dengan visi misi yang telah dituangkan dalam Perda. Kekuatan ini pun adalah sebuah amanat yang harus dijalankan.

Advertisement

Selain itu, lelaki  yang mengenakan topi koboi itu meminta masyarakat untuk bekerja sama menyukseskan program besar daerah ini. Pembangunan kompleks kantor SKPD baru ini mutlak dilakukan.

“Warga supaya tetap menjaga kekompakan dan kerukunannya jangan sampai ribut. Bagi yang tidak setuju silakan saja. Ini negara demokrasi yang semuanya bebas berpendapat. Tapi, Bupati tidak akan berkompromi soal ini. Pembangunan jalan terus,” terangnya.

Ditegaskan, jika mereka yang tidak setuju akan proyek ini silakan menangkan Pilkada dulu. Hal ini dilakukan agar bisa mengatur Boyolali menurut mereka sendiri.

Advertisement

Ia berpendapat mereka para tokoh yang tidak setuju akan pembangunan kantor ini jangan hanya berteori. Seno meminta masyarakat melihat tindak-tanduk serta keseharian orang-orang yang menolak itu. Sebab, apa jadinya jika orang yang menyuarakan penolakan itu berlaku kriminal dan pernah dipenjara.

“Yang terpenting warga harus kompak. Jika ingin mengatur Boyolali menangkan dulu Pilkada besok. Dukung selalu visi misi Bupati,” tandasnya.

(Farida Trisnaningtyas/JIBI/SOLOPOS)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif