SOLOPOS.COM - Petugas Sensus Ekonomi mewawancarai salah satu pedagang di Pasar Boyolali Kota, Selasa (3/5/2016). (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Sensus Ekonomi 2016 ternyata membuat khawatir pedagang di Boyolali.

Solopos.com, BOYOLALI–Petugas Badan Pusat Statistik (BPS) Boyolali mulai menyisir pedagang di sejumlah pasar tradisional di Boyolali dalam rangka Sensus Ekonomi 2016.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Petugas dibagi menjadi tujuh tim untuk menyisir pedagang di Pasar Boyolali Kota dan Pasar Ngemplak. Petugas dibagi berdasarkan jenis dagangan seperti kios sembako, kios pakaian, dan kios daging.

Beragam pertanyaan yang dilontarkan kepada pedagang di antaranya mengenai identitas, jenis usaha, permodalan, omzet, hingga status badan hukum. Namun, kebanyakan pedagang di pasar tradisional tidak memiliki badan hukum. Sensus oleh BPS sempat mengundang pertanyaan dari kalangan pedagang. Ada beberapa pedagang yang khawatir sensus tersebut berkaitan dengan penarikan pajak. Beberapa petugas akhirnya menjelaskan bahwa sensus hanya menghimpun data dan tidak berhubungan dengan pajak.

Menurut Kepala BPS Boyolali, Suryokoco, hasil sensus akan menjadi data atau bahan bagi pemerintah untuk melihat potensi dan daya saing dunia usaha. Sensus juga akan menjadi bahan perencanaan pembangunan pemerintah daerah nantinya. Oleh karena itu, Suryokoco meminta masyarakat bisa memberikan keterangan dengan jujur.

“Kami tetap meminta pedagang menyampaikan data terutama terkait omzet secara jujur,” kata Suryokoco, saat ditemui wartawan, di sela-sela sensus di Pasar Boyolali Kota, Selasa (3/5/2016).

Suryokoco mengakui kendala yang muncul saat sensus di lapangan yakni banyak pelaku usaha masyarakat yang khawatir bahwa sensus berkaitan dengan pemungutan pajak. “Ndak ada kaitannya sama pajak. Sensus ini sifatnya adalah rahasia dan agregat. Jadi jangan khawatir karena kerahasian data responden akan kami jamin,” imbuh Suryokoco.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya