SOLOPOS.COM - ilustrasi transaksi online (Ist)

Sensus ekonomi 2016 mulai digelar secara serentak.

Solopos.com, KLATEN – Badan Pusat Statistik (BPS) mulai melakukan pendataan Sensus Ekonomi 2016, Minggu (1/5/2016). Pendataan juga menyasar jenis usaha penjualan online. Hanya, pendataan terkait penjualan online sulit dideteksi.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kepala BPS Klaten, Ahmad Isbani, mengatakan karakteristik usaha online berbeda dibanding dengan jenis usaha lainnya.

“Kalau usaha lain cenderung terlihat seperti warung bakso. Kan kelihatan jelas usahanya sehingga petugas cukup mendatangi dan melakukan sensus. Sementara, usaha online tidak semua dapat dilihat,” jelas dia saat ditemui usai pendataan Sensus Ekonomi di Rumah Dinas Bupati Klaten, Minggu.

Lantaran hal itu, guna mengoptimalkan sensus hingga menyasar jenis usaha online, petugas diminta menggali informasi usaha online yang ada di wilayah mereka. Penggalian informasi itu bisa dilakukan melalui wawancara dengan tetangga atau bila memungkinkan melalui sosial media.

Sensus Ekonomi digelar 1-31 Mei mendatang. Sebanyak 1.730 petugas sensus diterjunkan guna melakukan pendataan tersebut. Guna mengantisipasi pendataan ganda, setiap petugas memiliki wilayah tugas masing-masing sesuai peta wilayah sensus.

Isbani mengatakan tujuan dari sensus salah satunya untuk memotret perkembangan dan pertumbuhan ekonomi wilayah. Dari hasil sensus tersebut diharapkan bisa menjadi dasar pengambilan kebijakan pembangunan. Bagi pengusaha, hasil sensus ekonomi bisa menjadi acauan untuk berinvestasi.
Cakupan Sensus Ekonomi meliputi seluruh usaha atau perusahaan non pertanian. Usaha tersebut termasuk warga yang melakukan jenis usaha dengan keliling seperti tukang jajanan keliling dan penyedia jasa keliling. Selain itu, sensus menyasar jenis usaha online yang belakangan mengalami perkembangan pesat.

Isbani memastikan data perusahaan atau usaha yang di sensus bakal dijaga kerahasiaannya. Ia juga memastikan pendataan itu tak terkait dengan pajak. Lantaran hal itu, pengusaha diharapkan bisa terbuka memberikan informasi saat Sensus Ekonomi berlangsung.

“Dalam melaksanakan sensus, tidak ada sama sekali pungutan. Makanya, kalau ada petugas yang memungut, silakan melapor ke kami. Dalam sensus ini kami harapkan ada kejujuran dari masing-masing pengusaha,” katanya.

Kasi Statistik Distribusi BPS Klaten, Eko Suharto, mengatakan petugas sensus mendatangi satu per satu rumah warga guna melakukan pendataan usaha yang mereka jalankan. Dalam pendataan usaha online, ia tak menampik cukup sulit untuk dilakukan.

“Ya itu tergantung pintar-pintarnya petugas. Petugas sebelumnya sudah kami bekali pelatihan termasuk menggali informasi sehingga usaha online bisa terdeteksi,” kata dia.

Sementara itu, proses wawancara oleh seorang petugas sensus kepada bupati berlangsung sekitar 30 menit di ruang tamu rumah dinas. Proses wawancara dimulai sekitar pukul 10.30 WIB. Hanya, baik petugas BPS maupun bupati enggan membeberkan hasil wawancara. Hal ini lantaran sesuai aturan hasil sensus tak bisa sembarangan dipublikasikan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya