SOLOPOS.COM - Sapi (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Sapi (Dok/JIBI/SOLOPOS)

WONOGIRI–Terkait hasil hasil sementara Sensus Pertanian (ST) 2013, Kepala Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan (Disnakperla) Wonogiri, Rully Pramono Retno, mengakui pihaknya sudah menerima informasi mengenai berkurangnnya jumlah ternak sapi dan kerbau.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Namun, dia merasa tidak perlu mengambil langkah tindak lanjut. Pasalnya, berkurangnya jumlah ternak sapi dan kerbau bukan lantaran ada persoalan di lapangan, seperti penyakit ternak atau masalah pakan.

Rully menguraikan berkurangnya jumlah ternak saat BPS melakukan survei Mei lalu disebabkan peternak menjual sebagian ternak mereka. Tindakan peternak tersebut dipicu melonjaknya harga sapi.

“Tahun 2012 sampai awal 2013 harga sapi kan sedang tinggi-tingginya. Hukum ekonomi berlaku di sini, peternak banyak yang jual ternak mereka. Jadi saat disurvei tidak punya ternak. Enggak hanya sapi, ternak lain juga akan dijual kalau harganya tinggi,” beber Rully, Rabu (19/6/2013).

Lebih jauh, dia menambahkan setelah harganya sempat meroket, memasuki bulan Juni harga sapi bergerak turun. Dengan penurunan harga itu, peternak mulai membeli sapi. Rully yakin jumlah ternak sapi di Wonogiri akan kembali naik pada pertengahan tahun ini. Hal itu juga didukung kebiasaan peternak untuk memenuhi permintaan ternak sapi dan kambing pada momentum Idul Adha yang datang pertengahan Oktober atau empat bulan lagi.

Diberitakan sebelumnya hasil sementara Sensus Pertanian (ST) 2013 menunjukkan jumlah ternak sapi dan kerbau di Kabupaten Wonogiri turun 18,37%. Berdasarkan hasil sementara ST, jumlah ternak sapi dan kerbau di Wonogiri sebanyak 153.466 ekor. Padahal dalam survei tahun 2011 lalu, jumlah ternak sapi dan kerbau mencapai 187.997 ekor.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Wonogiri, Rahmadi Agus Santosa, mengaku sudah menyampaikan temuan tersebut kepada Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan (Disnakperla) Wonogiri.

“Kami siap mendampingi dinas ke daerah untuk menelusuri apa yang menyebabkan pengurangan jumlah ternak itu. Selama ini, kita tahunya bantuan diberikan dan jumlahnya bertambah tapi ternyata di lapangan berkurang,” jelas Rahmadi, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Rabu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya