SOLOPOS.COM - Kondisi CFD Karanganyar sepi warga beraktivitas di pekan pertama Puasa pada Minggu (26/3/2023). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Pemkab Karanganyar akhirnya meniadakan aktivitas car free day (CFD) di Jl. Lawu, Karanganyar selama Ramadan ini. Keputusan tersebut keluar setelah CFD Karanganyar di pekan pertama Bulan Puasa sepi pengunjung.

Kabid Lalu Lintas dan Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub) Karanganyar, Bambang Prasetyo, mengatakan hasil identifikasi CFD pekan pertama Ramadan sepi dari aktivitas warga. Termasuk tidak ada event penunjang yang digelar di CFD selama Puasa.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Pertimbangan lain meliburkan CFD adalah untuk memberikan kelancaran arus lalu lintas saat musim mudik dan balik Lebaran. “Kami putuskan CFD ditiadakan selama Ramadan. Ruas jalan CFD cenderung sepi dari pengunjung atau event penunjangnya,” kata dia kepada Solopos.com, Jumat (31/3/2023).

Penutupan CFD sementara waktu ini juga dilakukan untuk menghormati Bulan Ramadan. Sementara terkait dengan aktivitas Sunday Market, dia mengatakan dimungkinkan tidak diliburkan. Sebab keberadaan mereka tidak memanfaatkan jalan raya.

“Pembinanya langsung di Dinas Perdagangan. Tapi kemungkinan besar tidak libur,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, pekan pertama Puasa, aktivitas CFD di Jalan Lawu Karanganyar kota sepi pengunjung pada Minggu (26/3/2023). Jalanan CFD mulai simpang empat Papahan hingga simpang Pegadaian Karanganyar tampak lengang. Hanya terlihat segelintir warga yang beraktivitas di CFD tersebut.

Sepinya CFD disampaikan pedagang tanaman hias asal Tawangmangu di Sunday Market Alun-alun Karanganyar, Aria, 20. Dia mengaku di pekan pertama Puasa ini CFD sepi pengunjung. Penjualannya bahkan anjlok hingga 50 persen.

“Sepi nyenyet. Nyaris tidak ada pengunjung,” kata dia kepada Solopos.com.

Dia mengatakan Puasa di pekan pertama seperti tahun-tahun sebelumnya sepi pengunjung. Biasanya pengunjung akan ramai mulai pekan ketiga hingga terakhir Puasa.

Senada disampaikan pedagang hijab, Yanti, yang mengaku omzet penjualannya turun drastis di awal Puasa ini. “Biasanya sekali dasaran bisa Rp1,5 juta. Tapi ini dari pagi baru dapat Rp400.000,” katanya.

Meski omzetnya menurun, dia tetap mensyukurinya. Dia optimistis menjelang Lebaran nanti omset jualannya akan mengalami kenaikan. Terutama pekan terakhir Ramadan.

“Dulu pas pekan terakhir Ramadan, sehari bisa dapat Rp3 juta. Mudah-mudahan ini sama tahun lalu,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya