Indah Septiyaning Wardani / Chelin Indra Sushmita | SOLOPOS.com
Solopos.com, SUKOHARJO – Kondisi Pasar Cuplik, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, cukup memprihatinkan. Selain kondisi bangunan rusak, sekitar 50 persen kios dan los di pasar tradisional tersebut dibiarkan mangkrak.
Para pedagang terpaksa meninggalkan Pasar Cuplik karena sepi pembeli. Salah satu pedagang di Pasar Cuplik, Sutimin, 50, mengatakan kondisi bangunan pasar sangat memprihatinkan karena banyak yang rusak. Kerusakan cukup parah terutama kios dan los sisi timur pasar.
Kondisi tersebut mengakibatkan banyak pedagang yang membiarkan kios dan los tak ditempati alias mangkrak.
"Kios yang digunakan hanya tinggal di bagian depan. Yang lainnya tutup dan bangunannya rusak," kata dia ketika berbincang dengan Solopos.com, Kamis (13/2).
"Kios yang digunakan hanya tinggal di bagian depan. Yang lainnya tutup dan bangunannya rusak," kata dia ketika berbincang dengan Solopos.com, Kamis (13/2).
Wacana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo merevitalisasi Pasar Cuplik disambut gembira para pedagang. Meskipun rencana revitalisasi tersebut sempat gagal dikerjakan pada tahun lalu, pedagang berharap bisa direalisasikan secepatnya.
"Kami harap bisa dikerjakan tahun ini, karena kondisi bangunan banyak yang rusak dan rawan ambruk," katanya.
"Kumuh pasarnya, jadi kami harap segera bisa direnovasi," katanya.
Lurah Pasar Cuplik, Sriyono, membenarkan kondisi bangunan pasar banyak mengalami kerusakan. Berdasarkan data, dia menyebut dari total kios yang ada sebanyak 61 unit hanya 46 kios yang digunakan.
Begitu pula dengan 215 los di Pasar Cuplik yang sekitar 50-an aktif. Sejumlah pedagang membiarkan kios dan los tutup karena kondisi pasar sepi pembeli.
"Sepi pembeli ini karena bangunan pasar lama. Harusnya pasar sudah direnovasi seperti pasar lainnya sehingga menarik pembeli untuk datang," kata Sriyono.
Sriyono mengatakan, Pasar Cuplik yang memiliki lahan 4.000 meter persegi merupakan bangunan lama. Pasar tersebut dibangun pada 2001 dan belum direnovasi.
Akibatnya banyak bangunan rusak dan pasar tidak terawat. Revitalisasi pasar pun dinilai mendesak untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi setempat.
"Tahun ini kami harapkan bisa direvitalisasi. Jangan sampai pasar Cuplik kalah dengan pasar modern," katanya.
Setelah direvitalisasi, Sriyono ingin Pasar Cuplik beroperasi hingga malam hari. Pagi hari digunakan untuk perdagangan kebutuhan pokok dan lainnya, sedangkan malam hari khusus untuk wisata kuliner.
Dengan demikian pasar diperkirakan ramai pembeli sama seperti kondisi pasar tradisional lain yang lebih dulu menerapkan konsep kuliner malam hari. Di antaranya Pasar Kepuh, Kecamatan Nguter; Pasar Carikan, Kecamatan Sukoharjo; Pasar Ir Soekarno, Kecamatan Sukoharjo dan lainnya.
"Saat ini rintisan pasar malam sudah mulai kita lakukan dengan menyewakan sebagian lahan untuk pasar malam permainan anak-anak, dan kulineran," katanya.