SOLOPOS.COM - Suasana sepi terlihat di Rest Area 519A di Masaran, Sragen, pada H-1 Lebaran, Rabu (12/5/2021). (Solopos.com/Moh. Khodiq Duhri)
Solopos.com, SRAGEN — Diberlakukannya larangan mudik Lebaran mulai 6-17 Mei membuat Rest Area 519A yang berlokasi di Kecamatan Masaran, Sragen, sepi senyap. Kondisi itu membuat sebagian pelaku UMKM menutup kios mereka.
Pantauan Solopos.com di lokasi, Rabu (12/5/2021), area parkir Rest Area 519A cukup sepi. Area parkir dengan kapasitas 300 kendaraan roda empat itu hanya dihuni empat kendaraan roda empat. Kondisi tak kalah sunyi juga terjadi di Sentra UMKM di Rest Area 519A, Sragen. Dari sekitar 20 kios UMKM dan toko modern, 11 di antaranya tutup.
Baca Juga: Kumpul di SPBU Manahan Solo, 48 Remaja Bermotor Brong Diciduk Polisi
Beberapa kios itu ditutup dengan terpal. Salah satu tempat makan yang tutup adalah KFC. Minimarket Alfa Express juga ditutup sebagai imbas sepinya Rest Area 519A. Sepinya jumlah pengunjung membuat pelaku UMKM tidak membuka kios demi menghindari pembengkakan biaya operasional dan gaji karyawan.
“Sejak awal puasa, sudah ada penurunan jumlah pengunjung [Sentra UMKM]. Setelah tanggal 6 Mei, tepatnya setelah ada larangan mudik, jadi tambah sepi sekali. Kami buka 24 jam, tapi paling hanya ada 2-3 orang yang mampir ke toko ini,” ujar Dhea Andika, 20, karyawan Syahdu Resto di Rest Area 519A kala berbincang dengan Solopos.com di lokasi.
Pada hari H Lebaran, Kamis (13/4/2021), rencananya hanya da 3-4 kios yang buka. Lainnya tutup karena Lebaran diprediksi tetap membuat Rest Area 519A sepi. “Ini hari terakhir kami buka. Rencana tutup selama dua hari. Sabtu [15/5/2021] buka lagi,” ujar karyawan Family Resto, Risti Winarsih.
Risti mengakui sejak diberlakukan larangan mudik mulai 6 Mei lalu, jumlah pengguna jalan tol menurun drastis. Hal itu berdampak pada situasi Rest Area 519A yang berubah menjadi sepi senyap.
Baca Juga: 2 Santri Rembang Gowes 249 Km Demi Mudik ke Pemalang
Sebelum terjadi pandemi Covid-19, Rest Area 519A yang bertipe A biasa menjadi jujukan pemudik untuk beristirahat. Puncak kunjungan pemudik biasa terjadi menjelang waktu berbuka puasa.
“Dulu setiap mau berbuka puasa, rest area penuh sesak orang. Ada ratusan warga yang beristirahat di sini sambil untuk menyantap menu berbuka puasa. Sekarang, dalam sehari jumlah pengunjungnya hanya sekitar 30 orang. Saat waktu buka puasa tiba, kadang ada segelintir orang, kadang tidak ada orang sama sekali,” terang Risti.