SOLOPOS.COM - Kondisi Pasar Jongke setelah para pedagang pindah ke pasar darurat di Lapangan Jegon, Senin (10/4/2023). (Solopos.com/Nova Malinda)

Solopos.com, SOLO–Detik-detik revitalisasi Pasar Jongke semakin dekat. Pedagang Pasar Jongke sudah disapu bersih dari tempatnya berjualan pada Senin (10/4/2023). Lokasi Pasar Jongke berubah sunyi lantaran seluruh pedagang pindah ke pasar darurat di Lapangan Jegon.

Pantauan Solopos.com, tidak ada lagi aktivitas jual-beli di Pasar Jongke. Lokasi pasar pun terlihat sepi dan tidak terawat. Kayu-kayu bekas kios berserakan. Sejumlah seng, kursi, maupun bangku yang tidak dibawa ke pasar darurat digeletakkan begitu saja. Sehingga menutupi sepanjang gang area pasar.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Banyak kios yang berderet sudah dibongkar. Setiap sudut di area pasar menjadi semrawut dengan sisa-sisa barang yang ditinggal para pedagang. Kondisi tersebut juga diperparah dengan adanya sampah yang berserakan.

Salah satu pedagang pasar yang mencoba menjumputi sisa barangnya di sana, Gawuk Sendang Srisumini Nareswati, mengatakan kondisi pasar terasa seperti habis terkena bencana. Hal itu diungkapkannya kepada Solopos.com, saat ditemui di lokasi pasar.

Sendang mengaku barang-barangnya yang ada di pasar cukup sayang untuk ditinggalkan begitu saja. Ia mengambil barangnya yang masih mungkin bisa digunakan.

“Saya dibantu sama teman-teman saya dari komunitas kucing. Kalau dagangan saya [gerabah] sudah saya bawa pulang kemarin. Ini tinggal sisa-sisanya, kemarin angkutnya pakai gerobak tiga itu,” jelas dia.

Berjualan selama 30 tahun di Pasar Jongke, Sendang mengaku sudah sangat menantikan revitalisasi di pasar ini.

Fasilitas dan prasarana di Pasar Jongke dinilai sangat terbatas selama ini. Sendang mengatakan Pasar Jongke belum pernah direvitalisasi sejak kali pertama berdiri. Kini, Sendang menjadi salah satu dari sekian pedagang yang merasa lega atas pelaksanaan revitalisasi.

Tak heran, seluruh pedagang sangat kooperatif dengan imbauan Pemkot Solo. Sendang bersama pedagang lainnya diminta untuk menempati pasar darurat kurang lebih 14 bulan.

Sejak imbauan yang diserukan pemerintah satu pekan lalu, Sendang mengatakan para pedagang langsung bergegas pindah ke pasar darurat. Mereka berkemas dan memboyong dagangannya ke pasar darurat.

Kini, seluruh pedagang telah beranjak dari Pasar Jongke, tempat mereka berjualan yang rata-rata selama puluhan tahun. Pemindahan pedagang ke pasar darurat sudah direncanakan Pemkot Solo.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo, Heru Sunardi, memberikan konfirmasi para pedagang pasar Jongke akan pindah saat Ramadan atau bulan puasa ini.

Imbauan waktu kepindahan para pedagang di mulai sejak Minggu (2/4/2023). Selanjutnya, para pedagang dihimbau agar sudah mengosongkan area Pasar Jongke pada Minggu (9/4/2023).

Heru menjelaskan untuk pemindahan menuju pasar darurat, para pedagang tidak menggelar prosesi apapun saat melakukan pindahan ke pasar darurat.

“Tidak dikemas dalam bentuk kirab budaya pedagang,” ucap dia saat dihubungi Solopos.com, Kamis (29/3/2023).

Saat ditanya terkait konsep penataan pasar, Heru menjelaskan para pedagang di pasar darurat akan berdagang sesuai zona masing masing. Misalkan pedagang sayur di zona sayuran, pedagang daging di zona daging, dan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya