SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sukoharjo (Solopos.com)– Produksi gabah kering giling (GKG) di Kabupaten Sukoharjo selama periode September – Desember 2011 ditargetkan mengalami kenaikan hingga 14.000 ton lebih dibanding periode empat bulan sebelumnya pada Mei-Agustus yang tercatat sebesar 51.311 ton.

Kasi Produksi Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo, Netty Harjianti, menyebutkan produksi gabah pada periode September-Desember 2011 secara keseluruhan diprediksi sebanyak 65.657 ton. Menurut dia target peningkatan tersebut karena serangan wereng telah mereda.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Dalam delapan bulan, produksi padi di Sukoharjo tercatat sebanyak 81.641 ton di periode Januari-April 2011 dan turun jadi 51.311 ton selama periode mei-Agustus. Sedang untuk September-Desember, angka produksi diperkirakan sekitar 65.657 ton,” ungkapnya ditemui, solopos.com, di ruang kerjanya di Kantor Dinas Pertanian, Rabu (12/10) siang, mewakili Kepala Dinas Pertanian, Giyarti.

Netty menyatakan kenaikan produksi selama catur wulan ketiga tahun 2011 merupakan efek peningkatan produktivitas tanaman di tengah meredanya serangan wereng. Dikemukakan, catatan Dinas Pertanian, produktivitas tanaman padi sempat anjlok di periode Mei-Agustus, yaitu dari semula 50,25 kuintal gabah per hektare di periode Januari-April menjadi hanya 42,77 kuintal per hektare.

“Kalau dibanding periode Januari-April dan Mei-Agustus, produktivitas tanaman selama jangka waktu September-Desember diperkiraankan naik sampai 68,83 kuintal per hektare, paling tinggi dalam satu tahun. Tapi kan areal periode ini lebih kecil, jadi hasilnya tidak sebanyak periode pertama,” paparnya.

Netty menambahkan, dengan prediksi produksi selama empat bulan terakhir 2011 tersebut, realisasi panen gabah selama satu tahun secara keseluruhan sebanyak 198.609 ton, merosot cukup tajam jika dibanding produksi tahun 2010 yang tercatat 271.336 ton. Dikemukakan, merosotnya produksi pada tahun 2011 akibat sawah areal gagal panen yang mencapai 4.000-an hektare lebih.

“Produktivitas padi di Sukoharjo termasuk tertinggi di Jateng. Itu indikasi program intensifikasi berjalan baik. Tapi karena areal lebih kecil, hasil panen tidak bisa menyamai daerah lain. Terlebih tahun 2011 areal puso akibat karena wereng sangat besar,” jelasnya.

Ditambahkan, angka produksi padi tahun 2010 jauh lebih besar karena selisih areal panen hingga 7.000 hektare lebih. Menurut data Dinas Pertanian, luas areal panen tahun lalu sekitar 45.139 hektare dengan produktivitas sebesar 60,11 ton per hektare. Sedang pada tahun 2011, termasuk periode September-Desember, luas areal panen diprediksi hanya sekitar 37.783 hektare. try

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya