Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal
“Pemasukan yang diperoleh kereta itu setahunnya rata-rata tidak sampai Rp100 juta. Padahal, Pemkot harus menanggung biaya sewa dan operasional itu setahunnya Rp700 juta dari APBD kota. Dan kami menilai minat wisatawan terhadap keberadaan kereta itu juga masih minim,” beber Wakil Ketua DPRD Kota Solo, Supriyanto, yang juga Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPRD, Kamis (12/4/2012). Supriyanto mengatakan setiap tahun Banggar melakukan evaluasi terhadap operasional Jaladara tersebut. Namun hasilnya belum memuaskan.
“Pada awal-awal Jaladara direncanakan beroperasi di Kota Solo, DPRD menyetujui anggaran untuk operasionalnya karena berharap ada dampak positif terhadap perkembangan pariwisata. Tapi sekian lama berjalan, pengaruhnya tidak begitu terlihat. Kontribusi ke PAD tidak signifikan. Jauh dari anggaran operasional yang disiapkan per tahun. Sehingga kami berencana menghentikan kucuran anggaran tersebut mulai tahun depan. Sebab jika anggaran tetap diberikan, akan jadi beban APBD,” imbuh Supriyanto.
Jika rencana itu direalisasikan, Supriyanto mengatakan Pemkot seharusnya mengembalikan Kereta Jaladara itu kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Solo, Yosca Herman Soedrajad saat ditemui di Gedung Dewan dalam sebuah kesempatan beberapa waktu lalu, mengatakan, selama ini status kereta uap buatan Jerman itu adalah sewa. Pemkot harus membayar uang sewa kereta api uap seperti perjanjian sebelumnya.
“Karena nilai sewanya tinggi, maka selama ini anggarannya memang berasal dari APBD kota,” kata Yosca saat itu.
Yosca mengakui nilai Rp700 juta jika dibandingkan dengan pemasukan operasional Jaladara selama setahun tidak akan menguntungkan bagi PAD Pemkot. Keuntungan yang diperoleh dari keberadaan kereta antik tersebut lebih pada multiplier effect-nya, khususnya di bidang pariwisata.
“Keberadaan sepur uap itu merupakan satu-satunya di dunia yang masih beroperasi di pusat kota hanya di Solo. Dan itu bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan,” imbuhnya.