SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, KLATEN — Kalangan pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten sambat saat diminta membeli kain seragam batik senilai Rp250.000/potong.

Salah seorang PNS di lingkungan Setda Klaten yang keberatan disebutkan namanya mengaku sudah diminta pimpinannya membeli kain batik seharga Rp250.000/potong. Dia mengaku kaget dengan harga yang relatif tinggi tersebut. Padahal, dia masih harus mengeluarkan biaya untuk menjahitnya.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Katanya seragam batik itu mau digunakan setiap hari Kamis. Terus terang saya sangat keberatan. Harganya sangat fantastis,” paparnya saat ditemui Solopos.com di Klaten, Kamis (19/9/2013).

Dia mengaku hingga kini belum membeli bahan seragam batik tersebut. Dia menganggap permintaan pembelian seragam batik tersebut merupakan proyek yang menguntungkan sejumlah oknum di lingkungan Pemkab Klaten.

“Bayangkan jika semua PNS Klaten yang berjumlah sekitar 14.000 orang itu membeli bahan seragam batik itu. Keuntungannya bisa mencapai miliaran rupiah,” paparnya.

PNS lain yang juga keberatan disebutkan namanya mengaku perintah pembelian seragam batik itu tidak jelas sumbernya. Dia mengaku belum melihat adanya surat edaran (SE) pembelian seragam tersebut yang dikeluarkan pemkab Klaten. Dia mengaku hanya mendapatkan informasi lisan dari pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di tempat kerjanya.

“Itu kebijakan aneh. Kenapa kami tidak diminta membeli kaos kaki, topi atau sepatu baru sekalian layaknya siswa baru,” ungkapnya dengan jengkel.

Menanggapi hal itu, pelaksana tugas (plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten, Sartiyasto, mengatakan ide pembuatan seragam batik tersebut berawal dari lomba desain batik yang digelar Pemkab Klaten tahun lalu.
Menurutnya, desain batik dari pemenang lomba tersebut bakal digunakan sebagai seragam PNS. Kendati demikian, dia mengaku selama ini tidak ada surat edaran (SE) yang mewajibkan PNS membeli seragam batik tersebut.

Sartiyasto mengaku mendapatkan bahan seragam batik itu secara gratis dari Bupati Klaten, Sunarna. Menurutnya, semua pimpinan SKPD juga mendapatkan seragam batik itu dengan gratis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya