SOLOPOS.COM - Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, memaparkan program pemberian seragam sekolah di pendapa rumah dinas bupati, Jumat (18/9/2020). (Solopos-Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI — Program pemberian seragam gratis di Wonogiri belum mengaver pemenuhan atribut/kelengkapan seragam. Pengadaan atribut dapat dilaksanakan orang tua siswa/sekolah.

Bupati, Joko Sutopo, meminta sekolah tak membuat kebijakan yang memberatkan orang tua siswa jika pengadaan atribut seragam dikaver sekolah.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Pernyataan itu sebagai respons munculnya informasi adanya salah satu SMP negeri yang menganjurkan orang tua siswa membeli paket atribut seragam senilai Rp157.000/orang di koperasi sekolah.

Kisah Tim Pemakaman Jenazah Covid-19 Sepat Sragen: Napas Mengkis-Mengkis Tapi Masih Ada yang Nyinyir

Bupati saat ditemui wartawan seusai mengikuti acara Penyerahan Seragam Gratis secara Simbolis di pendapa rumah dinasnya kompleks Sekretariat Daerah, Jumat (18/9/2020), mengaku baru hari itu mendapat informasi adanya sekolah yang memasang harga atribut Rp157.000/orang.

Menurut dia harga itu terlalu tinggi sehingga memberatkan orang tua siswa.

“Saya akan tindaklanjuti informasi ini. Kalau memang benar ada sekolah yang seperti itu, menurut saya memberatkan [orang tua]. Jangan segitu lah [Rp157.000/orang],” ucap lelaki yang akrab disapa Jekek itu.

Masa Pandemi Covid-19

Dia tak ingin sekolah membuat kebijakan yang membebani siswa maupun oran tua siswa, terlebih di masa pandemi Covid-19 ini.

Bupati meminta siswa atau orang tua/wali siswa yang merasa terbebani dengan pengadaan atribut seragam oleh sekolah untuk melapor langsung kepadanya. Laporan juga dapat disampaikan melalui Disdikbud.

“Jangan sampai publik berpersepsi ada hal yang tak pas dalam realisasi pemberian seragam gratis ini,” imbuh Bupati.

Curhat Agen Bus di Terminal Klaten Penumpang Sepi Dampak PSBB Jakarta

Dia bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan atau Disdikbud akan membuat formulasi untuk mengantisipasi adanya sekolah yang memasang harga atribut seragam terlalu tinggi.

“Pemberian seragam gratis ini baru kali pertama direalisasikan. Pasti ada dinamika. Kami akan mengevaluasi agar lebih baik lagi,” ujar Bupati. Dia menegaskan program pemberian seragam gratis dilaksanakan secara berkelanjutan setiap tahun.

Bupati akan mempertimbangkan akan mengembangkan program. Sebagai awalan Pemkab memberi tiga setel seragam sekolah.

Tiga Setel Seragam Jadi

Sementara itu, Kepala Disdikbud Wonogiri, Yuli Bangun Nursanti, menginformasikan pembagian seragam gratis tersebut merupakan program tahap I. Sasaran program, yakni 9.085 siswa kelas I SD negeri.

Setiap siswa memperoleh tiga setel seragam jadi, meliputi putih-merah, batik-putih, dan pramuka. Total seragam yang diberikan sebanyak 27.255 setel seragam.

Selain itu diberikan kepada 10.522 siswa kelas VII SMP negeri. Masing-masing siswa mendapatkan tiga setelah kain bahan, meliputi putih-biru, batik-putih, dan pramuka. Total seragam yang diberikan sebanyak 31.566 setel.

Ngeri, Begini Cara Pelaku Bawa Potongan Tubuh Korban Mutilasi ke Kalibata City

Keseluruhan siswa yang terkaver sebanyak 19.607 siswa, sedangkan jumlah seragam yang diberikan 58.821 setelah seragam.

“Program tahap II untuk siswa kelas I SD swasta-MI negeri/swasta dan kelas VII kelas VII SMP swasta-MTs negeri/swasta. Pengadaan seragam masih proses lelang. Realisasi nanti harus sudah klir sebelum 23 Desember mendatang," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya