SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SUKOHARJO — Musim pancaroba yang terjadi sebulan terakhir tak membuat wabah penyakit hewan di Sukoharjo. Hingga pekan pertama Desember, virus avian influenza (AI) tidak menyerang unggas di Kota Makmur.

Walau demikian, Dinas Pertanian, Sukoharjo tetap waspada dan menyiapkan disinfektan bagi peternak. Vaksin tersebut tersedia di Kantor Dipertan Sukoharjo sebanyak 30.000 dosis sampai 50.000 dosis yang cukup untuk 50.000 ekor unggas.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Para peternak dan masyarakat pemelihara unggas diminta waspada terhadap unggas dari luar Sukoharjo. Pernyataan itu disampaikan Kepala Dipertan Sukoharjo, Giyarti saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Jumat (7/12/2012)
menyikapi unggas di daerah Soloraya sudah terkena virus AI.

“Temuan AI terakhir di Sukoharjo pada September lalu pada seekor itik dari 12 itik yang dikirim ke laboratorium positif terkena flu burung atau AI. Itik itu milik kelompok ternak di Desa  Blimbing dan Kagokan, Kecamatan Gatak. Sampel diambil dari berbagai daerah penghasil itik di Sukoharjo,” ujar Giyarti.

Sebelumnya ujarnya, ayam mati juga ditemukan pada Mei di Lorog, Kecamatan Tawangsari. Giyarti menegaskan, hingga saat ini Sukoharjo masih aman dari serangan AI. Diakuinya awal musim penghujan rawan penyebaran virus AI. Karenanya, daerah penghasil itik seperti di Kecamatan Grogol, Baki, Gatak dan Tawangsari dilakukan pemantauan.
Sedangkan daerah peternak ayam di antaranya Kecamatan Nguter, Grogol, Bendosari dan Polokarto.

“Para peternak sudah memiliki sikap biosecurity sehingga selalu memberi vaksin pada unggas peliharaan. Unggas yang rentan terhadap AI adalah ayam sedangkan itik lebih kebal.”

Ditambahkan oleh Kabid Peternakan, Dipertan Sukoharjo, Yuli Dwi Irianto, kejadian di Kecamatan Gatak, awalnya petugas mendapat laporan perihal penurunan produksi telur dan kematian itik.

“Cerita dari peternak, kematian itik diawali dari penurunan telur, mata kabur dan bulu rontok. Setelah dilakukan tes ke laboratorium diketahui kematian itu akibat bakteri.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya