Soloraya
Senin, 11 Juni 2012 - 13:27 WIB

SERANGAN HAMA; 100 Hektare Tanaman Padi Rusak di Sukoharjo

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Muhammad Khamdi)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Muhammad Khamdi)

SUKOHARJO-Diserang hama wereng dan tikus, 100 hektare tanaman padi berusia sekitar satu bulan di dua kecamatan di Sukoharjo, yaitu Kecamatan Mojolaban dan Polokarto, rusak .

Advertisement

“Serangan hama wereng di kedua kecamatan itu menyerang tanaman yang baru saja disemai dan tanaman padi yang sudah berusia satu bulan. Namun yang parah adalah tanaman padi berusia satu bulan, sehingga tidak kurang dari 100 hektar tanaman yang terserang menjadi rusak,” kata Kepala Dinas Pertanian Sukoharjo, Giyarti ketika ditemui seusai mengikuti rapat paripurna di Gedung DPRD Sukoharjo, Senin (11/6/2012).

Jika kerusakan tanaman padi akibat serangan hama wereng itu tidak segera diantisipasi dikhawatirkan akan mengakibatkan gagal panen atau puso. Terkait itu, lanjut Giyarti,  pihaknya telah menginstruksikan petugasnya menyemprot tanaman yang berindikasi terserang hama tersebut.

Selain itu pihaknya juga telah menggiatkan para petani melakukan gerakan penyenmprotan serempak setiap pagi. Diharapkan hal ini akan mampu mengendalikan populasi hama yang merebak di kedua kecamatan tersebut.

Advertisement

Giyarti menyinyalir serangan hama di kedua daerah yang berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar itu salah satunya akibat tidak serempaknya pola tanam para petani di daerah tersebut. Kondisi ini diduga tak bisa memutus siklus hidup hama tanaman di daerah tersebut, sehingga organisme pengganggu tanaman tersebut bisa hidup berkelanjutan.

Ditanya apakah letak geografis kedua kecamatan yang berbatasan dengan Karanganyar ikut memengaruhi sulitnya pengendalian hama tanaman padi, dia mengaku belum bisa memastikannya. Karena untuk memastikan apakah penyebab merebaknya hama tanaman itu dari tetangga sebelah, harus memerlukan penelitian lebih dulu.

“Memang ada kemungkinan, karena hama wereng itu kan bisa terbang. Sehingga jika tertiup angin serangga ini bisa ikut terbawa ke mana-mana,” terang Giyarti.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif