SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

ilustrasi (JIBI/dok)

ilustrasi (JIBI/dok)

Solopos.com, KLATEN—Memasuki tengah bulan (TB) I Agustus, hama tikus masih menjadi hama yang ganas di Klaten. Tercatat, masih ada 220 hektare (Ha) tanaman padi di Klaten yang diserang hewan pengerat yang menjadi musuh petani itu.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kasi Perlindungan Tanaman dan Rehabilitasi Lahan Dinas Pertanian Klaten, Iwan Kurniawan, mengatakan dari luas 14.447 Ha tanaman padi di Klaten, 220 Ha di antaranya diserang hama tikus pada TB I Agustus. “Seluas 220 Ha yang terserang hama tikus itu terdiri atas 166 Ha di antaranya rusak ringan, 27 Ha rusak sedang dan 27 Ha tanaman padi mengalami puso,” jelasnya kepada wartawan akhir pekan lalu saat ditemui di ruang kerjanya.

Karanganom menjadi kecamatan yang paling luas diserang tikus, yakni dengan 70 Ha. Seluas 70 Ha itu terdiri atas 34 Ha tanaman padi rusak ringan, 9 Ha rusak sedang dan 27 Ha puso. Kecamatan kedua dan ketiga yang tanaman padi dirusak tikus cukup luas selanjutnya yakni Trucuk dan Wonosari.

Di Trucuk, luas tanaman padi diserang hama tikus mencapai 35 Ha. Luas tanaman padi yang diserang semuanya memiliki kerusakan ringan. Sedangkan, di Wonosari luas tanaman yang diserang tikus ada 34 Ha. Jumlah itu terdiri atas 25 Ha tanaman padi rusak ringan dan 9 Ha rusak sedang.
Sedangkan, kecamatan lain yang juga diserang hama tikus di antaranya ada di Delanggu, Cawas, Ngawen, Kebonarum, Manisrenggo, Karangnongko, Ceper, Polanharjo, Tulung dan Jatinom. Sedangkan, luas lahan di Klaten yang terancam terkena serangan tikus ada 974 Ha. Tercatat, pada TB I Agustus, Dispertan Klaten berhasil melakukan pengendalian seluas 440 Ha tanaman padi dari serangan tikus.

Pengendalian itu di antaranya menggunakan pestisida, pengasapan dan sejumlah cara lain. Sementara, pada TB II Juli, dari 14.447 Ha luas lahan di Klaten yang terkena serangan hama tikus mencapai 222 Ha. Wonosari, Polanharjo dan Karanganom masih menjadi daerah yang paling banyak diserang tikus.

Luas lahan itu lebih besar dibandingkan luas yang diserang pada TB I Agustus. Iwan mengatakan selain usaha petani dan Dispertan dalam membasmi hama tikus, mayoritas padi pada Agustus sudah banyak yang dipanen. Hal itu mengakibatkan tikus tidak lagi merusak tanaman padi.

Pada TB II Juli itu pula, seluas 976 Ha tanaman padi terancam serangan hama tikus. Sedangkan, luas lahan yang berhasil dikendalikan Dispertan mencapai 496 Ha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya