Soloraya
Selasa, 1 Maret 2016 - 16:35 WIB

SERANGAN HAMA : Jelang Panen, 496 Ha Sawah Terserang Hama

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi hama wereng pengisap tanaman padi (JIBI/Solopos/Dok.)

Serangan hama menyasar ratusan hektare sawah di Karanganyar.

Solopos.com, KARANGANYAR—Sebanyak 496 hektare (ha) sawah di sejumlah kecamatan di Kabupaten Karanganyar terserang hama wereng, blast, dan penggerek batang menjelang panen. Dinas Pertanian Tanaman Pangan Perkebunan dan Kehutanan (Dispertanbunhut) Kabupaten Karanganyar menyebutkan hama wereng menyerang 200 ha sawah di Tasikmadu dan Kebakkramat.

Advertisement

Sisanya hama blast menyerang 211 ha dan 80 ha terserang penggerek batang. Kepala Dispertanbunhut Kabupaten Karanganyar, Supramnaryo, menuturkan serangan tergolong ringan. Menurut dia, hama menyerang saat petani hendak panen padi.

“Padi masih bisa diselamatkan. Usia padi sekitar 2-2,5 bulan. Belum sampai puso karena petani mendeteksi dini dan melakukan penanganan. Ada gerakan penyemprotan pestisida,” kata Supramnaryo saat ditemui wartawan di Alun-Alun Kabupaten Karanganyar, Selasa (1/3/2016).

Supramnaryo menjelaskan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar berkoordinasi dengan petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan-Pengamat Hama dan Penyakit (POPT-PHP). Dia juga memastikan pestisida cukup dan tersedia di setiap kecamatan.

Advertisement

Supramnaryo menjelaskan serangan hama terutama wereng karena kelembaban udara. Kelembapan udara memicu perkembangbiakan hama. “Sawah lembab karena kurang terpapar cahaya matahari. Temperatur udara turun. Beberapa hal itu memicu perkembangbiakan hama,” jelas dia.

Sementara itu, Camat Kebakkramat, Murdatmo, menuturkan menerima laporan bahwa sawah seluas 4 ha di Desa Kaliwuluh terserang hama. Namun, dia mengapresiasi langkah sigap penyuluh pertanian dan Babinsa membantu petani menangani persoalan hama. Dia menyampaikan petani di 10 desa di Kebakkramat akan panen padi dua pekan lagi.

Ia mengimbau petani melapor apabila mengalami serangan hama agar secepatnya ditangani. “Sudah diatasi Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian dan Perikanan dan Kehutanan [BP4K]. PPL dibantu Babinsa menyemprotkan pestisida beberapa waktu lalu. Padi masih bisa diselamatkan,” tutur dia.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif